Nikmat Sedap Bedah Buku ‘Cowokku Vegetarimood’



Alhamdulillah, sungguh tak terkira senangnya hati ini saat bukuku akhirnya terbit. Di bulan ulang tahunku pula. Hadiah ultah yang indah.
                Aku meminta pengurus Laboratorium Sastra UKMP untuk membedah kumcer pertamaku ini dalam kegiatan rutin Padepokan Aksara. Ini merupakan impian terpendamku sejak lama. Aku mencari pembedah yang cocok. Sudah lama aku ingin karyaku dibedah oleh penulis profesional yang ada di Malang.
                Awalnya, aku penasaran banget sama Tyas Effendi, Mahasiswa Sasing UB. Bukunya diterbitkan Gagasmedia. Segera kubeli novel ‘Catatan Musim’ karya Tyas Effendi dan kulahap habis. Ceritanya keren. Aku sangat berharap kumcerku bisa dibedah sama dia. Akhirnya kuputuskan untuk menghubunginya lewat Facebook.
                Tyas (sapaannya) ramah dan baik banget. Dia bersedia membedah kumcerku. Kami sempat ngobrol seputar sastra di Perpus UB. Dari sana, muncul motivasiku buat berkarya lebih baik lagi.
                Akhirnya hari itu tiba juga. Hari Rabu, 24 April 2013 pukul 16.00 WIB (Kyaaaa! Ultahku udah lewat sebulan sih, tapi tetap berkesan banget kok). Yay, kumcerku akan dibedah penulis profesional.
                Acaranya sederhana (banget) sih. Tapi yang penting khidmat. Aku sempat bikin beberapa woro-woro lewat SMS, FB & Twitter. Hasilnya, lumayan banyak lah yang datang. Mayoritas para anggota UKMP angkatan baru. Diskusi berjalan hangat. Tyas juga ramah berbagi info dan pengalaman soal menerbitkan buku.
                Oh iya, sebelum diskusi dimulai, aku launching kumcer dulu secara simbolik kepada Koordinator Labostra UKMP, Ratih. Teman-teman mendapatkan hand-out dan snack dalam acara ini. Gratis lho. Dan terbuka untuk umum (yang nggak datang, pasti nyesal. Tunjukan penyesalanmu dengan cara komen di blog ini. :P).
                Anyway, menerbitkan buku merupakan impianku sejak lama. Sudah mulai sejak aku masuk SMA. Cuma aku kurang serius dan fokus mengejarnya, sehingga impian itu baru tercapai ketika aku kuliah. Tapi apapun itu, patutnya aku bersyukur atas karunia ini. Karya ini akan membuatku dibaca. Mau bestseller atau tidak. Itu rejeki dari Allah Swt.
                Menulis bukan sekedar mengejar popularitas atau materi, tetap mengajarkan pada kita untuk bijak dan berarti bagi sesama. Aku bersyukur banget dan bahagia acara bedah bukuku ini bisa dihadiri oleh para penulis muda. Moga-moga apa yang kami dapatkan dari acara ini bisa makin meliarkan semangat kami untuk berkarya lebih baik lagi. Aamiin.

NB. Makasih untuk Kru Labostra UKMP atas foto-fotonya. J

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Janji Pelangi, Persahabatan Menyembukan Trauma

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan