Posts

Showing posts from December, 2014

Terhanyut Karapan Dendam

Image
Judul                : Karapan Laut Penulis             : Mahwi Air Tawar Penerbit            : Komodo Books Tahun Terbit     : Januari 2014 Tebal                : vi+ 1 1 4 halaman                 Konon Madura berasal dari sastra. Para nelayan Madura gemar melantunkan puisi sembari mengayuh dayung, menebar jala, dan menjaring ikan. Mereka tak pernah jeri pada badai nasib yang membayang di lautan. Selama masih ada harga diri, segala lawan akan diterjang. Buku kumpulan cerpen ini berisi 12 cerita tentang kehidupan masyarakat pesisir Madura. Menggambarkan kehidupan rakyat kecil berserta budaya khas pesisir yang jauh dari tangan-tangan politik, tapi timpang karena kebijakan politik yang menyusahkan rakyat. Bingkai utama cerpen-cerpen dalam buku ini adalah pertarungan ironi versus budaya lokal Madura menghasilkan dendam yang harus tuntas. Segalanya diceritakan dengan telanjang, murni, cenderung polos, serta lengkap dengan nuansa Madura yang kental. Pergulatan dend

Saat Santri Tak Cuma Ngaji

Image
Oleh: M. Nurfahrul Lukmanul Khakim, S.Pd (Guru SMK An-Nur Bululawang & Mahasiswa S2 UM) Akhirnya bisa foto sama Miss Tri              Sudah tak zamannya lagi, santri cuma belajar mengaji. Tiba saatnya santri juga harus pandai menulis, terutama menulis sesuatu yang bermanfaat bagi sesama. Hal ini sudah dipraktekkan langsung oleh para santri sekaligus siswi SMK An Nur Bululawang Malang. Setiap minggu mereka menulis dalam kegiatan sabtu ceria. Saat dimuat di koran Surya, 16 Desember 2014             Sekitar 60 siswi SMK An-Nur Bululawang Malang mulai dipicu penasaran ketika mereka kedatangan tamu istimewa. Setiap sabtu, SMK An-Nur Bululawang Malang bebas dari jam pelajaran formal dan diganti dengan program sabtu ceria. Program ini berisi kegiatan ekstrakulikuler yang sangat berguna untuk memunculkan bakat nonakademik siswa. Salah satu ekstrakulikuler untuk para siswi adalah jurnalistik. Setiap sabtu, para siswi dibimbing menulis berbagai genre oleh guru sekaligus sa

Museum harus Dipertegas

Image
Selama 4 dasawarsa, museum-museum Indonesia telah mengalami kasus perampokan sebaanyak 20 kali. Sepertinya pemerintah kurang belajar dari sejarah karena tiap kasus perampokan pada museum selalu berujung pada jalan buntu. Berita tentang kejadian miris itu hanya ramai menghiasi media massa di awal-awal saja, lalu surut beberapa minggu kemudian.             Tepat setahun yang lalu Museum Nasional Indonesia baru saja kehilangan 4 artefak emas dari masa Kerajaan Mataram dan Majapahit. Hal ini sungguh ironis karena jika keamanan museum terbesar di Indonesia itu bisa dibobol oleh para pencuri amatir, bagaimana dengan museum lainnya yang tersebar di seluruh penjuru tanah air? Di Museum Sonobudoyo, Jogjakarta              Saya sempat miris ketika berkunjung ke Museum Kambang Putih Tuban, banyak artefak sejarah yang hilang dengan alasan kecurian dan berbagai alasan tak masuk akal lainnya. Hal yang sama sering saya jumpai di museum daerah lainnya. Keamanan museum harus dipertegas de