Posts

Showing posts from January, 2015

Sastra Populer Malang Raya

Image
Oleh: M. Nurfahrul Lukmanul Khakim (MahasiswaUniversitas Negeri Malang)   Esaiku di Radar Malang             Sastra populer merupakan sastra yang menggunakan bahasa yang lebih populer, tema cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, pemikiran yang ringan, humoris, romantis, jalinan cerita yang mudah dipahami dan alur yang sederhana. Sastra populer bukan genre baru karena sudah muncul sejak awal abad 21 ketika novel Bridget Jones Diary meledak di pasar sastra Inggris dan sukses besar saat difilmkan. Setelah itu mulai bermunculan sastra populer dengan aliran sesuai target umur pembaca teenlit (remaja), mainstream romance (dewasa awal), metropop dan chicklit (lajang dan bujang). Seperti kebudayaan pop lain, sastra populer juga digemari di Indonesia. Malang termasuk kota asal dan domisili para penulis sastra populer yang meramaikan khazanah sastra Indonesia. Arum & Tyas Effendi             Mayoritas penulis sastra populer ialah kaum muda yang masih kuliah atau

Pementasan Terkunci

Image
Malam ini jangan lagi kau ceritakan hafalanmu yang tak bercahaya, Atau skenariomu yang bergurat tanda tanya Aku masih ilalang yang berdiri di batas senja dan sepi Mungkin kau percaya peri lahir dari matahari Sementara benang-benang adalah kenangan yang Menjerat dan dijerat oleh sebuah pementasan dipentaskan oleh kabut-kabut nirmakna Yang mengunci kita dalam bisa surga 270614 dok. Buletin Jejak dimuat Buletin Jejak Bekasi: Oktober 2014

Ode Pohon Desa dalam Makalah Seminar Nasional

Image
Terkejut saat mendapat kabar naskah cerpenku yang bertema sastra hijau dijadikan referensi kajian dalam seminar nasional di Yogyakarta. Cerpen ini pernah meraih 5 besar juara lomba cerpen nasional perhutani 2014. Senang banget cerpenku dikaji oleh para pakar sastra terkemuka.             Ini dia nukilan dari cerpen tersebut. Selamat menikmati. “Maafkan aku, keluargaku. Seharusnya aku tak meninggalkan kalian. Ya Tuhan, maafkan kami.” Perempuan yang terpekur penuh penyesalan itu ialah ibu dari rumah yang telah rata dengan tanah. Kami menghitung harapan yang tersisa, di tengah kesunyian yang bergelora.             Retis hujan yang melebur dalam lumpur menerbitkan bunyi-bunyi kecil kepedihan. Aku menggigil bersama seorang ibu yang tengah berbagi hampa dengan kenyataan. Aku ingin sekali memeluk perempuan itu. Tapi energiku telah dikuras habis oleh masa lalu. Aku terdiam dengan keletihan yang jenuh.             Bu Sarto yang malang itu, menginjak tubuhku sambil mengulur air mata

Lego Foto Untuk Karakter Tokoh Fiksi

Image
Well, tahu nggak sih, tuips, beberapa penulis menggunakan foto real sebagai acuan karakter fiksinya, salah satunya, Fahrul Khakim. Teknik ini pernah digunakan Fahrul dalam tiga cerpen dan dua novelnya, termasuk novel yang lolos ke lima besar jawara Lomba Tulis Nusantara 2014.Untuk fisik tokohnya, Fahrul mencomot karakter dari foto model-model di majalah. Apalagi untuk karakter khas ya, semisal wajah Jawa atau Jepang gitu, seperti tokoh dalam novel karya Fahrul Novelku ini masuk 5 besar terbaik Tulis Nusantara 2014 Mimin sebut ini sebagai teknik lego, yaitu bagian fisik tertentu - misalnya bibir - diambil dari foto yang satu kemudian bagian lainnya dari foto berbeda. “Aku gabungkan tapi hasilnya deskripsi kata-kata,” tutur Fahrul. Sementara, karakter nonfisik diambilnya dari orang sekitar. Memadupadankan fisik dari foto real sangat membantu dalam menghidupkan karakter. “Kalau kita mau mendeskripsikan orang itu cantik, kita harus punya ciri-ciri dan deskripsi yang jelas kan