Posts

Showing posts from June, 2011

Nulis dan Ngirim cerpen ke Majalah dan Tabloid, Yuk!

Image
MAJALAH KaWanku Syarat naskah cerpen 2011: Cerpen remaja, maks. 8 halaman A4, ketik 2 spasi, TNR 12. Kirim dengan subjek cerpen ke: cerpenkawanku@gmail.com Terbit tiap hari Rabu, dua minggu sekali. Jika dalam waktu 3 bulan tidak dimuat, berarti cerpen tak layak muat. Harga: Rp.15.000, Aneka Yess! Syarat naskah cerpen: Cerpen remaja, Maks. 7 halaman folio, ketik 2 spasi. Sertakan surat pernyataan keaslian karya. Kirim dengan subjek FIKSI ke e-mail: aneka@indosat.net.id atau yess_pals@yahoo.com Terbit tiap hari Rabu, dua minggu sekali. Jika dalam waktu 3 bulan tidakdimuat, berarti cerpen tak layak muat. Harga: Rp.17.000, Gadis Syarat naskah cerpen: Cerpen remaja, 6-7 halaman folio, ketik 2 spasi. Percikan (Cerpen Mini), cerpen remaja, maks. 2 hal polio dan ketik 2 spasi. Info Terbaru! Kirim via e-mail dengan subjek CERPEN ke: Redaksi.GADIS@feminagroup.com atau Kirim via Pos tulis CERPEN di pojok kanan amplop ke: Jl. HR Rasuna Said Blok B Kav 32-33Jakarta 12910 Tel

Angel of Writer

Oleh: Fahrul Khakim Setan senang melihat Fahrul sedih karena kalah lomba cerpen. Padahal sudah sejak SMP, Fahrul mulai menulis cerpen untuk majalah sekolahnya. Meski awalnya cerpennya ditolak, dia tetap berusaha. Di edisi berikutnya, cerpennya dimuat. Meledaklah semangatnya menulis. Fahrul juga pernah menulis novel sejak lulus SMA. Bahkan dia sudah menyelesaikan dua naskah novel dan dikirimkan ke penerbit. Sayang, kedua naskahnya ditolak. Aku menyarankannya untuk mengirimkan ke penerbit lain. Ternyata juga ditolak. Aku tetap menebarkan sikap positif dalam dirinya. Syukurlah, godaan setan yang bertubi-tubi mengajak Fahrul untuk berhenti menulis, tak dihiraukan majikanku. Fahrul percaya memperjuangkan mimpi buruh proses. Kembali ku tanamkan prinsip itu di saat Fahrul mulai lemah motivasinya. Kini cerpen majikanku sudah beredar di beberapa media masa. Semangatnya kembali berkobar dan dia mulai mengikuti beberapa lomba cerpen. Namun saat kalah lomba, dia tentu bersedih. Setan tak aka