Dua Novelis UM Curhat Ditolak Penerbit


MALANG KOTA – Duo novelis yakni, Fahrul Khakim dan Gunung Mahendra curhat pada sejumlah peserta yang ikut nimbrung dalam acara bedah buku di lantai satu Perpustakaan Umum Kota Malang, Rabu (14/2).

Keduanya mengaku, karyanya sering ditolak penerbit. Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat dalam berkarya. Selain itu, banyak kritikan yang dialamatkan pada duo novelis jebolan UM itu.
“Lima tahun ditolak lima penerbit,” kenang Fahrul Khakim penulis novel Janji Pelangi. “Saya terus riset dan memperbaiki,” imbuh pengajar sejarah di UM itu.
Suasana Bincang Novel 'Janji Pelangi' di Perpuskota

Ungkapan serupa juga dilontarkan Gunung Mahendra, penulis novel Merayu Langit menyatakan bahwa, butuh waktu bertahun-tahun agar karyanya dimuat di media lokal. “Itu proses, harus dilalui,” ucap sarjana Bahasa Jerman itu, memotivasi.
Meskipun lahir dari kampus yang sama, aroma novel keduanya berbeda lantaran diangkat dari pengalaman hidup masing itu beraroma beda. Keduanya berharap, karyanya bisa memotivasi seluruh peserta untuk berkarya.
Acara bedah buku ini diadakan oleh Dinas Perpustakaan Umum Malang yang bekerjasama dengan BI (Bank Indonesia).

Pewarta: Abd Munib
Penyunting: Kholid Amrullah
Fotografer: Abd Munib
 
Peserta asyik menyimak bincang novel 'Janji Pelangi'

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Janji Pelangi, Persahabatan Menyembukan Trauma

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan