Mengungkap Beragam Potensi Sumber Sejarah



Oleh: Mohc. Nurfahrul Lukmanul Khakim
(Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang)


              Sejarah dapat diketahui melalui sumber atau peninggalan yang ditemukan. Hal ini memungkinkan sejarah terus berkembang sebagai ilmu pengetahuan. Seminar internasional yang diadakan oleh jurusan Sejarah di Aula Lt. 7 Gd. I1 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang mewadahi pemikiran dan inovasi para akademisi sejarah dan pemerhati budaya dalam memanfaatkan sumber sejarah. Acara bertema Utilization of Historical Sources in Learning (Pemanfaatan Sumber Sejarah dalam Pembelajaran) ini digelar pada Sabtu, 8 Oktober 2016 diikuti sekitar 150 peserta dan pemakalah dari berbagai negara mulai dari Nigeria, Australia, Thailand, dan Komoro. 

              Acara ini diisi oleh para pakar pendidikan dan sejarah dari Amerika Serikat, Kanada, Polandia, dan Fiji ini membuka wawasan baru mengenai penggunaan sumber sejarah. Sofia Van Zyle Warshall narasumber yang mengajar di University of Berkeley California ini memaparkan sumber sejarah yang ditemukan misalnya candi, prasasti, atau bahkan dokumen masih memerlukan interpreasi atau kajian berulang-ulang untuk menemukan makna atau fakta baru dari sumber sejarah tersebut. Fakta atau makna ini akan memudahkan sejarawan untuk menafsirkan dan merangkai periodisasi sejarah.

              Ravinesh Rohit Prasad yang bekerja di Kementerian Pendidikan Fiji ini memaparkan masalah lain yang muncul adalah penggunaan sumber sejarah dalam pembelajaran sejarah masih lemah. Sejarawan dan guru sejarah masih kurang mampu mengaitkan konsep sumber sejarah dengan konsep pembelajaran yang kontekstual. Selama ini siswa hanya mengenal sejarah dari buku teks, namun seolah-olah jauh dari sumber sejarah itu sendiri. Padahal banyak sumber sejarah di sekitar sekolah di Malang seperti candi Badut dan Museum Mpu Purwa yang bisa dimanfaatkan dalam pembalajaran sejarah. Di Fiji, monumen bahkan sering dijadikan sumber pembelajaran sejarah yang kontekstual oleh guru-guru dalam mengajarkan sejarah di sekolah.

              I Gusti Agung Ayu Ratih kandidat P.hD dari University of British Colombia Kanada ini mengkritisi materi sejarah kontroversial di Indonesia seperti G30SPKI erat hubungannya dengan sumber sejarah yang ada. Kajian terhadap persoalan sumber-sumber sejarah diharapkan mampu membantu menjawab persoalan materi sejarah kontroversial dalam pembelajaran sejarah di Indonesia. Selama ini materi sejarah kontroversial di Indonesia masih terjebak pada mitos dan isu serta jauh pada praktek identifikasi sumber sejarah untuk membantu menguatkan keberadaan sumber-sumber sejarah Indonesia dirasa perlu mengundang pemateri luar Indonesia dalam sebuah seminar internasional. Pembahasan permasalahan ini akan membantu meluruskan materi dalam sejarah kontroversial di Indonesia.
              Marchin Bartczak mengungkapkan kajian sumber sejarah tidak lepas dari kritik dalam historiografi atau metode penelitian sejarah. Penggunaan kritik sumber sejarah masih lemah dalam penelitian sejarah di Indonesia. Hal ini terjadi karena banyak faktor mulai internal dan eksternal. Faktor internal ialah berasal dari kemampuan dan kredibilitas sejarawan itu sendiri. Faktor eksternal ialah ketersediaan dan kondisi sumber sejarah di lapangan yang rentan dengan vandalisme dan kriminalisme. Dosen asal Polandia ini mencontohkan penggunaan foto kota Warsawa sebelum dan sesudah perang dunia kedua sebagai salah satu bentuk pemanfaatan sumber sejarah yang otentik dan kontekstual.

              Kegiatan berskala global ini diharapkan dapat menunjukkan kredibilitas jurusan Sejarah di  kancah internasional dan memberikan wadah kepada para mahasiswa dan dosen di Indonesia untuk berkarya pada level internasional melalui penelitian dan publikasi ilmiah yang dihasilkan. Harapannya pembelajaran sejarah tidak lagi dicap sebagai pembelajaran hafalan yang membosankan tetapi dikenal sebagai pelajaran yang selalu aktual dan penuh makna.

dimuat Koran Surya: Senin, 24 Oktober 2016


Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Janji Pelangi, Persahabatan Menyembukan Trauma

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan