Hapus Web Penyedia Tugas Sekolah



Oleh: M. Nurfahrul Lukmanul K.
(Mahasiswa Universitas Negeri Malang)

            Ketika guru memberi siswa tugas menulis karya, khususnya dalam pelajaran bahasa Indonesia, beberapa siswa menggunakan internet untuk mengerjakan tugas tersebut. Siswa tersebut tidak benar-benar mengerjakan sendiri tetapi mengambil utuh (copy-paste) langsung dari internet. Hal ini terus dibiarkan sehingga siswa menjadi kurang kreatif dan malas berkarya. Situs penyedia tugas sekolah siswa tersebut sangat mudah ditemui di internet. Bahkan terdapat rental komputer yang menjadi pabrik tugas menulis karya siswa sekolah. Siswa bias dengan mudah memesan sesuai keinginan dan membayarnya. Tinggal jadi beres. Situs atau rental tersebut seolah melegalkan praktek sontek tugas siswa. Umumnya siswa yang memanfaatkan situs tersebut adalah siswa SMA.
            Situs web seperti ini dapat mematikan potensi berpikir kritis dan kreativitas siswa. Seringkali ada guru yang kurang jeli mengecek karya siswa tersebut yang berupa artikel, opini, puisi, atau cerpen merupakan hasil jiplakan dari internet. Jika hal ini terus dibiarkan, maka siswa akan meremehkan pendidikan dan selalu mengandalkan cara instan dalam kehidupannya. Pihak sekolah sebagai lembaga yang terpercaya mendidik siswa, sepatutnya membantu mencegah hal tersebut melalui ketelitian guru. Guru pengampu tugas diharapkan lebih jeli dalam mengenali karya-karya hasil jiplakan. Guru seyogyanya juga selalu memotivasi dan mengingatkan siswa untuk berusaha membuat karya sendiri serta menghargai karya orang lain. Guru perlu mengapresiasi karya orsinil siswa dengan berbagai cara sesuai standar pendidikan agar dapat memotivasi siswa lainnya untuk mandiri dalam mengerjakan tugas apa pun. Pemerintah juga bisa membantu menghapus situs-situs tersebut untuk menghentikan praktek menyedihkan ini. Hal ini penting untuk menumbuhkan daya kreativitas siswa dan mereduksi segala praktek pembajakan yang merajalela di Indonesia. Mau generasi bangsa jadi penjiplak?

dimuat Surya: Rabu, 6 Januari 2015

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Janji Pelangi, Persahabatan Menyembukan Trauma

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan