Menghidupkan Kembali Monumen

Oleh: M. Nurfahrul Lukmanul K.
(Mahasiswa Universitas Negeri Malang)
 
Monumen Reco Pentung - Tulungagung
            Monumen hampir selalu ada di tiap daerah di Indonesia, mulai dari kota besar sampai ke desa. Pembangunan monumen tidak bisa sembarangan karena monumen didirikan untuk sebagai penanda peristiwa berharga dan penuh makna. Namun kenapa banyak monumen di Indonesia kegagahannya runtuh ditelan zaman?
            Monumen sebenarnya memiliki banyak keunikan yang belum diketahui. Setiap daerah punya kekhasan cerita dan tragedi yang akhirnya diabadikan dalam bentuk monuman. Ada peristiwa baik dan buruk yang ditandai dengan pendirian monumen. Umumnya monumen yang paling mudah ditemukan ialah monumen perjuangan kemerdekaan dan monumen adipura. Tidak banyak orang yang mengetahui kenapa monumen tersebut didirikan. Guru-guru di sekolah terutama guru sejarah sebaiknya juga bisa memanfaatkan monumen untuk pembelajaran yang lebih kontekstual. Pembelajaran ini akan meningkatkan pemahaman siswa tentang kekhasan daerahnya sehingga dapat meningkatkan cinta pada tanah kelahiran. Misalnya monumen adipura itu diberikan pada kota yang berprestasi menjaga kebersihan lingkungan dan melestarikan penghijauan. Hikmah yang bisa didapat adalah pada masa lalu kota tersebut bersih dan indah sehingga para warga di masa kini dan masa depan sebaiknya bisa mempertahankannya. Monumen ini semestinya bisa membangkitkan kesadaran dan motivasi para warganya untuk merawat daerahnya dengan lebih bijaksana.
            Monumen didirikan tidak dengan biaya murah dan menggunakan jerih rakyat sebaiknya lebih dihargai. Jangan menunggu petugas kebersihan atau perayaan tujuhbelas agustus untuk membersihkan atau memperindah monumen di sekitar kita. Menurut hemat saya, siapa pun yang mencintai negaranya berhak merawat monumen. Apa pun monumen itu, baik terkenal maupun tidak, tetap mengandung nilai sejarah dan hikmah yang berharga.
           

dimuat koran Surya: Selasa, 25 Agustus 2015

Comments

Popular posts from this blog

Janji Pelangi, Persahabatan Menyembukan Trauma

Monolog Waktu

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan