Rahasia Hanum Salsabela Rais & Aguk Wirawan MN.



Oleh: M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim
Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang

“Tonjok pembaca dengan pembuka yang mewah, otomatis mereka akan langsung jatuh cinta pada tulisanmu,” Mbak Hanum memaparkan salah satu rahasia menulisnya yang langsung disambit tepuk tangan dari ratusan peserta seminar.
Bersama Mbak Hanum
 Akhir Mei 2014 kemarin, saya berkesempatan hadir dalam Seminar Nasional dengan pembicara Hanum Salsabela Rais (penulis novel 99 Cahaya di Langit Eropa, Berjalan di Atas Cahaya & Bulan Terbelah di Langit Amerika) di STAIN Purwokerto.
Dengan pembawaan yang ceria dan bersahabat, Mbak Hanum berbagi resep menulis buku yang baik antara lain:
1.       Mencari ceruk atau celah yang belum banyak diangkat dalam menentukan ide menulis buku
2.       Baca buku-buku terbitan penulis luar negeri untuk memperluas wawasan
3.       Berilah sesuatu kepada pembaca dari pengalaman atau tempat-tempat yang dikunjungi. Bukan sekedar foto-foto pamer di sosmed, tapi menyampaikan manfaat lewat tulisan.
4.       Buat kerangka cerita atau mind mapping
5.       Kunci menulis novel: tentukan awal dan akhir cerita. Bagian tengah novel dapat dimainkan atau diolah sesuai kerangka cerita
6.       Sekali lagi, tonjok dengan paragarf pembuka yang mewah atau bikin pembaca jadi deg-degan
7.       Buat judul yang bikin pembaca penasaran
8.       Kemasan buku harus bagus
9.       Riset itu sangat penting untuk memperkuat dan menyegarkan suasana dalam tulisan
Mbak Hanum menegaskan semua orang bisa menulis buku. Saat ini sosial media dan travelling sedang tren. Bagi Mbak Hanum, tak ada bedanya saya foto di depan Sesano Itali dengan di depan Kebun Bin Gembira Loka kalau saya tidak menyampaikan sesuatu kepada pembaca. Hal yang paling penting dalam menulis buku adalah perjuangan untuk menyampaikan pesan positif pada pembaca agar mereka mendapatkan pengetahuan sekaligus meneladani karakter terpuji. 
Juara 3 Lomba Cerpen
 Alumnus Kedokteran Gigi UGM ini menyampaikan buku yang best seller atau laris itu hanya bonus. Mbak Hanum tidak pernah menyangka bukunya akan mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat Indonesia bahkan sampai difilmkan. Bagi Mbak Hanum, perjuangannya dalam riset dan mengumpulkan sumber pustaka di Eropa dalam menulis buku tersebut adalah kebahagiaan yang tak ternilai. Begitulah penulis sejati, selalu mendapatkan kebahagiaan ganda: kebahagiaan ketika menulis dan kebahagiaan ketika bukunya dibaca serta bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang.
Artikelku ini dimuat koran 'Surya', 25 Juni 2014
 Mbak Hanum yang pernah menjadi pembawa acara berita Reportase TransTV ini selalu menyampaikan pesan dari buku-bukunya pada pembaca terutama umat Islam untuk menjadi agen muslim yang baik. Mbak Hanum bercita-cita ingin mengikis pandangan orang Barat tentang Islam yang dianggap teroris. Islam adalah agama yang damai. Sisa-sisa kejayaannya di Eropa yang masih ada sampai saat ini menjadi inspirasi bagi Mbak Hanum untuk menulis buku sekaligus menunjukkan pada dunia bahwa dahulu Islam hidup berdampingan dengan agama lain di Eropa secara moderat.
Sebelum menutup acara Mbak Hanum berpesan agar para penulis muda selalu menulis, terserah mau nulis apa pun. Karena menulis dari hati, akan menjadi sumbangan yang berarti dan abadi. 
Mbak Hanum & Mas Aguk tengah dengan para pemenang lomba cerpen & esai
 Dalam seminar nasional terseut, turut hadir penulis produktif yaitu Aguk Irawan MN. Berikut adalah beberapa rahasia Pak Aguk dalam menulis:
1.       Hanya menulis, tak peduli laku atau tidak
2.       Pilih kata-kata yang menggetarkan pembaca
3.       Sabar dengan kenang-kenangan pahit
4.       Terlalu banyak inspirasi dan ide yang dapat dikembangkan dengan riset mendalam
5.       Dulu motivasinya adalah uang, untuk melanjutkan kuliah
6.       Uang tidak ada harganya saat menulis bukan hanya estetika tapi juga spiritual yang sangat berharga
7.       Bersyukurlah jadi orang patah hati tapi harus tetap termotivasi untuk bangkit
8.       pertama menulis itu indah karena tidak ada duanya
9.       Ambil tema keunikan-keunikan Indonesia
10.   Buatlah judul yang unik
11.   Kadang-kadang rejeki itu juga momen
12.   Menebar hikmah dengan menulis / mengabari pembaca
13.   Penulis walau meninggal masih dikenang
14.   Kerangka yang utuh & riset yang sempurna akan mempermudah menulis novel kurang dari 2 minggu
Bersama anak-anak Wadas Kelir
 Alhamdulillah, saya mendapatkan Juara 3 Lomba Cipta Cerpeen Mahasiswa Nasional dalam acara tersebut. Lombanya sudah dilaksanakan bulan sebelumnya tapi pengumuman pemenang dilaksanakan saat acara seminar. Sungguh menyenangkan mengingat bulan itu ialah masa-masa terakhir saya sebagai mahasiswa S1. Pada malam harinya di vila Anggrek di Baturaden, kami dihibur oleh Rumah Kreasi Wadas Kelir, komunitas bakat anak-anak dalam bidang seni, bahasa & IQ. Anak-anaknya berbakat dan menggemaskan. Ini adalah tahun kedua saya mengikuti acara ini. Semoga masih ada kesempatan lain berkunjung ke Purwokerto.

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Janji Pelangi, Persahabatan Menyembukan Trauma

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan