Perjelas Biodata Penulis Buku Teks

Oleh: M. Nurfahrul Lukmanul K.
(Mahasiswa Universitas Negeri Malang)

            Buku teks mata pelajaran dibutuhkan siswa dalam tingkatan sekolah apa pun untuk membantu mereka belajar. Buku teks bahkan diwajibkan di sebagian besar sekolah karena buku teks juga menjadi acuan guru dalam mengajar, terutama dalam memberikan tugas. Namun jika dicermati lagi, sebagian besar buku teks yang beredar di pasaran tidak jelas siapa penulisnya? Lantas bagaimana pertanggungjawaban akademis buku teks tersebut?
            Saya sudah menelesuri sebagian besar buku teks sejak kuliah sampai mengajar sebagai guru saat ini. Sebagian besar nama-nama penulis yang dicantumkan pada sampul buku teks hanya terlihat sebagai tempelan. Ketika saya berusaha mencari biografi singkat penulisnya di dalam buku ternyata tidak ada. Begitu pula saat saya mencari di internet, ternyata juga nihil. Saya benar-benar tidak tahu apakah penyusun buku teks mata pelajaran tersebut benar-benar ahli dalam mata pelajaran tersebut. Karena saya ingin memastikan saya harus memberikan buku teks yang terbaik untuk para siswa.
Penyantuman identitas penulis buku teks bukan sekedar ajang narsis, tetapi untuk memperjelas latar belakang penyusun buku teks tersebut. Jika penerbit lebih terbuka menyantumkan biodata penyusunnya, bisa jadi akan meningkatkan kepercayaan para guru dan siswa pada kualitas buku teks tersebut. Hal ini akan menaikkan pamor penerbit tersebut sebagai penghasil buku teks mata pelajaran bermutu dan kredibel.


dimuat koran Surya: Kamis, 20 Agustus 2015

Comments

  1. Setuju. Malah yang jelas biasanya identitas penulis buku fiksi ya (kecuali Ilana Tan xD)

    Soalnya makin banyak laporan soal konten buku teks pelajaran yang aneh, atau dibuat asal jadi @_@

    ReplyDelete
  2. Ya, malah ada buku teks yang sumbernya kebanyakan dari internet dan main asal comot dan tempel aja. Prihatin, bukan rahasia umum kalau buku teks itu bagian bisnis antara penerbit dan guru, tapi ya jangan cuma uang semata gitu lho. Kualitas juga harus baik

    ReplyDelete
  3. Asal comot dari interneeet? :( Masak nggak ada quality control ya, Rul? Gila :(

    Sekalian aja apa perlu dibuat list penerbit buku teks yg ga bertanggungjawab ya? :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, kadang bahkan pakai buku referensi yang udah gak sesuai dengan zaman sekarang. Pokoknya parah banget

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Janji Pelangi, Persahabatan Menyembukan Trauma

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan