Solilokui Arloji


Oleh: Fahrul Khakim

Bolehkah aku tersenyum kala kau ingat pada petikan detik yang seirama dengan rintihan hatimu yang sedang diracuni asmara?

Silahkan, asal bunga langit yang akan membawa kita pulang tidak layu di atas beranda hijau saat fajar masih merajai angkasa

Sudikah kau melihatku mati kala waktu kian menghimpit dalam ruang yang sempit dan kehidupan mengerjarku?

Kita pikir kita pasti akan menjawab tidak
Karena kita berdua telah belajar cara bersenandung dengan arlogi kehidupan
Hanya kita berdua, dan mereka tampak samar dan gelap


190911
Arloji perak baruku
Dimuat Mading UKM Penulis UM edisi November 2011

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan

Mengenal Data Tekstual