Andai Aku Menteri Toleransi
Ketika segala kerusakan moral,
lingkungan, dan sistem terjadi di berbagai sudut Indonesia, kepada siapa kita
akan mengadu? Para wakil rakyat? Atau justru Presiden? Lantas apakah dengan
kebijakan politis saja cukup untuk menghapus segala ketimbangan toleransi yang
berbuah pada berbagai macam diskriminasi.
Diskriminasi bukan hanya terjadi pada
ras atau agama, tetapi juga pada lingkungan dan pendidikan. Lantas, dimanakah
kita bisa menemukan toleransi yang sesungguhnya? Ketika toleransi menjadi
semacam bayangan absurd, siapa yang bisa menjadikannya menjadi konkrit? Menteri
Toleransi memiliki tugas mulia dalam mengurai segala macam diskriminasi yang
ada saat ini.
* * *
Dalam alur pendidikan di sekolah, nilai toleransi disematkan dalam pelajaran PKN
(Pendidikan Kewarganegaraan). Salah satu mata pelajaran yang rata-rata dianggap
gampang oleh siswa-siswa di sekolah saya. Terbukti dengan cetakan nilai rapor
PKN yang selalu di atas 80, terlepas dari standar nilai kompetensi minimum atau
tidak.
Toleransi yang diajarkan di sekolah
tampaknya hanya berkutat pada masalah hubungan antar pemeluk agama. Seharusnya
toleransi bisa dimaknai lebih dalam sebagai hubungan personal dan universal.
Kenyataan implementasi toleransi di
Indonesia justru bertolak belakang dengan nilai-nilai pancasila. Terbukti
dengan maraknya berbagai peristiwa diskriminasi berikut ini:
- Kerusakan lingkungan:
Diskriminasi pada alam
- Anarkisme: Diskriminasi persatuan
Sumber: sketsanews.com |
- Contekan Ujian Nasional: Diskriminasi pada pendidikan
- Perampokan warisan
bangsa: Diskriminasi budaya
Berbagai peristiwa di atas selayaknya
perlu diberbaiki. Bukannya malah dianggap sebagai hal yang wajar di Indonesia. Hingga
menjadi tontonan yang langganan menghiasi layar televisi. Diputar
berulang-ulang seperti berpuluh episode sinetron yang tak menemukan jalan
keluar. Tak patut diteladani, tapi kejadian anti-toleransi tersebut terjadi
sebagai akibat tak ada penghargaan pada bangsa dan tak ada yang menengok
sejarah bangsa kita. Pada masa Majapahit, toleransi antarumat beragama sangat
dijunjung tinggi, terbukti dengan adanya makam Islam di Troloyo. Kerajaan Majapahit juga mampu bertoleransi
pada lingkungan dengan baik. Terbukti dengan banyaknya kanal yang mereka bangun
sebagai saluran irigasi, transportasi, dan mencegah banjir.
Upaya-upaya pemerintah untuk menegakkan toleransi pada masyarakat Indonesia belum sepenuhnya optimal. Berbagai macam kabar diskriminasi terus tersiar di negeri kaya budaya ini tanpa penyelesaian yang berarti. Peran badan penegak hukum saja tak cukup untuk menyelesaikan semua perkara yang perlu dimediasikan dengan nilai-nilai toleransi. Untuk itu, menteri toleransi hadir untuk memperkenalkan wajah toleransi yang sebenarnya. Beberapa program kerja menteri toleransi ialah sebagai berikut:
Upaya-upaya pemerintah untuk menegakkan toleransi pada masyarakat Indonesia belum sepenuhnya optimal. Berbagai macam kabar diskriminasi terus tersiar di negeri kaya budaya ini tanpa penyelesaian yang berarti. Peran badan penegak hukum saja tak cukup untuk menyelesaikan semua perkara yang perlu dimediasikan dengan nilai-nilai toleransi. Untuk itu, menteri toleransi hadir untuk memperkenalkan wajah toleransi yang sebenarnya. Beberapa program kerja menteri toleransi ialah sebagai berikut:
1.
Kurikulum: nilai
toleransi diperkuat dalam pendidikan karakter
2.
Guru teladan toleransi:
melatih semua guru di pelosok negeri untuk menjadi contoh toleransi yang baik
bagi siswa
3.
Perpustakaan toleransi:
menyediakan bacaan tentang wacana toleransi yang mencerahkan
4.
Museum toleransi: menyediakan
diorama toleransi pada setiap museum di seluruh Indonesia
5.
Mengadakan festival toleransi:
wadah interaksi antar semua pemeluk agama dalam satu atap bhineka tunggal ika
Sederet visi menteri toleransi di
atas ialah langkah sederhana dalam mewujudkan Indonesia yang madani. Saya
bangga dengan kekayaan budaya Indonesia yang dikagumi oleh berbagai warga
dunia: mulai dari keelokan batik sampai eksotiknya raja ampat. Saya ingin semua
kekayaan benda dan nonbenda Indonesia itu tetap utuh dan lestari.
Sumber: Colors.Id |
Comments
Post a Comment