Begini Cara Perempuan Mengalahkan Penderitaan
Permasalahan
perempuan memang menarik untuk dikulik. Perempuan memiliki permasalahan yang
berbeda dengan laki-laki. Perempuan Indonesia memiliki permasalahan yang cukup
kompleks karena sisa warisan feodal dan norma-norma.
Acara bincang album prosa Perempuan yang
Memesan Takdir karya W. Sanavero diadakan Jum’at, 6 April 2018 di Kafe Pustaka
Universitas Negeri Malang. Acara ini termasuk dalam serangkaian Pekan Sastra
& Lapakan Buku Kota Malang 2018.
Dika Sri Pandanari, mahasiswa Filsafat,
mengatakan prosa-prosa dalam buku ini berkutat tentang masalah perempuan mulai
dari kerinduan kepada kekasih sampai penyesalan karena aborsi. Prosa-prosa dalam
buku ini berusaha menggali psikologis dan emosi perempuan dalam menghadapi
permasalahan. Perempuan bukan makhluk yang lemah tetapi juga memiliki hak untuk
menentukan jalan hidupnya. Walau mengangkat permasalahan yang rumit,
narasi-narasi dalam buku ini disampaikan dengan sederhana dan emosional.
W. Sanavero, penulis, mengatakan bahwa
buku ini ditulis karena kegelisahannya memandang hal-hal kecil di sekitar
hidupnya. Misalnya seperti rumput. Jika dilihat dari jauh, maka rumput hanya
berwarna hijau tapi saat dilihat dari jarak dekat, rumput ternyata memiliki
beragam warna mulai dari hijau, cokelat sampai putih. Begitulah hidup
perempuan, tidak bisa dilihat dari satu sisi, tapi ada sisi lain yang membuat
perempuan layak untuk jadi setara dan sempurna.
Buku album prosa ini mengajak pembaca
untuk tidak mudah menghakimi perempuan berdasarkan masalah atau penampilannyan
saja. Buku ini menggambarkan bagaimana perempuan mengalahkan penderitaannya
dengan berani memilih jalan hidupnya sendiri. Perempuan juga punya kekuatan
untuk mandiri dan berjuang menentukan kebahagiaannya sendiri. Bukan berarti
perempuan tidak membutuhkan lelaki / pendamping, tetapi perempuan juga memiliki
hak untuk menebarkan inspirasi atau pesan bagi perempuan lain agar berani menjalani
hidup lebih baik lagi.
Comments
Post a Comment