Apresiasi Jukir Jujur
Oleh: M. Nurfahrul
Lukmanul Khakim
(Dosen Universitas Negeri
Malang)
Apakah anda benar-benar yakin semua
tempat parkir itu aman? Awalnya saya sering waspada dan diam-diam tetap
mengunci setir motor saat parkir walau jukir (juru parkir) melarangnya. Akhir
pekan bulan lalu, saya buka puasa bersama teman-teman di Matos. Saya lebih
memilih memarkir motor di Tempat Parkir Pujasera Brawijaya karena lebih mudah
dan efisien. Saya buru-buru menuju sebuah restoran agar dapat kursi untuk makan
pada jam-jam sibuk mendekati waktu berbuka. Saya sudah duduk di restoran itu
selama setengah jam. Ketika mencari kontak motor, saya kaget karena kunci motor
ketinggalan saat saya mengunci helm di jok motor.
Buru-buru saya menuju tempat parkir
dengan panik. Begitu mendapati kunci motor saya tak ada di motor, saya segera
mendatangi jukir. Alhamdulillah, kontak motor saya sudah diamankan. Saya
berterimakasih dan mengapresiasi kejujuran jukir tersebut. Sebelumnya saya dan
keluarga sempat trauma dengan jukir karena adik saya pernah kehilangan motor
megapro di sebuah ruko Dinoyo. Padahal jelas-jelas motor tersebut sudah
diparkir dan diketahui oleh jukirnya. Adik saya sudah menguncinya namun motor
tersebut raib begitu saja. Jukirnya bahkan menolak bertanggungjawab penuh.
Kejujuran dan keamanan tempat parkir sepatutnya wajib diutamakan di perkotaan
yang rawan tindak kriminal. Tentu saja pengguna parkir tetap harus selalu awas dan
teliti.
dimuat Koran Surya:
Senin, 26 Juli 2015
Comments
Post a Comment