Karyawan Museum Krisis Perhatian
Oleh: M.
Nurfahrul Lukmanul K.
(Mahasiswa
Universitas Negeri Malang)
Kabar tentang salah satu museum tertua
di Indonesia yang tutup karena tidak mampu menggaji karyawannya sungguh
menyayat hati. Museum Radyapustaka di Solo ini sudah berhari-hari tutup karena
kekurangan dana. Apakah hal ini menunjukkan rendahnya apresiasi masyarakat
Indonesia terhadap museum sendiri? Museum ini tidak bisa mengandalkan dana dari
tiket pengunjung karena sangat minim pengunjung dan bahkan tidak pasti.
Karyawan museum yang berjasa mengelola dan merawat museum terkena dampak dari
krisis keuangan tersebut bahkan terancam kehilangan pekerjaaan.
Diakui atau tidak, karyawan museum
memiliki peran besar dalam menjaga kelestarian budaya bangsa di museum. Namun
perhatian dan apresiasi terhadap karyawan museum masih rendah. Padahal artefak
dan benda bersejarah yang dijaga oleh para karyawan ini bernilai ratusan juta
bahkan tidak tergantikan. Sudah saatnya masyarakat dan pemerintah lebih
memerhatikan nasib para karyawan museum ini. Karyawan museum adalah motor
penggerak kehidupan dan keamanan museum sehingga perlu mendapat perhatian dan
apresiasi selayaknya aparatur negara lainnya. Perhatian kepada karyawan museum
ini harus sepadan dengan beban dan jasa besar mereka dalam menjaga warisan budaya
bangsa di dalam museum kita.
dimuat koran Surya:
Senin, 18 April 2016
Comments
Post a Comment