Jurus Penyihir Aksara Jadi Bahagia dan Kaya
Oleh: Moch. Nurfahrul Lukmanul
Khakim, M.Pd
(Alumnus Universitas Negeri Malang)
Brili Agung, pemilik Inspirator
Academy, berani membuka rahasianya jadi penulis yang bahagia dan kaya pada
Sabtu, 25 Februari 2017. Penulis yang sudah menerbitkan 25 buku ini mengaku
senang bisa berbagi ilmu di kabupaten kelahiran guru menulisnya, Iwan Setiawan.
Wala hujan mengguyur dengan deras, puluhan peserta tetap semangat hadir dan
memadati kursi-kursi lantai dasar Perpustakaan Kota Malang dalam talkshow
bertema ‘Semua Bisa Jadi Penulis’.
Brili sudah menulis sejak 2013 saat
buku pertamanya ‘Jangan Bodoh Mencari Jodoh’ terbit. Brili adalah alumni S1
Pariwisata tetapi tidak punya latar belakang menulis atau bakat. Kerja keraslah
yang membuat Brili selalu produktif berkarya. Sekarang Brili sudah memiliki
tiga perusahaan PT. Valua
Lidi Impressario, PT. Wahana Manuskrip, dan PT. Inspirator Juara Indonesia.
Brili mengaku mampu membiayai sendiri kuliah sampai membeli rumah dan mobil dari
hobi menulisnya. Awalnya, Brili sempat ditentang keluarganya di Banyumas saat
berhenti bekerja sebagai manajer training hotel Ritz Carlton Jakarta. Brili
berhasil membuktikan keseriuannya itu dengan mampu menghajikan kedua orang
tuanya hanya dari royalty buku-bukunya.
Kini Brili mengelola Inspirator
Academy yang mewadahi siapa saja yang ingin belajar jadi pembicara dan penulis.
Brli mengaku bahwa jebolan Inspirator Academy telah mampu menulis dan
menerbitkan buku sampai cetak ulang dalam waktu sebulan. Brili menerapkan tiga
jurus menjadi penulis yang bahagia dan kaya selama karir menulisnya, antara
lain sebagai berikut:
Pertama, jadilah penulis yang kaya
hati. Penulis harus sabar dalam berkarya dan mempromosikan karya-karyanya. Penulis
tidak boleh menyerah saat ditolak karena Brili juga pernah ditolak sepuluh kali
sebelum buku pertamanya terbit. Penulis harus bisa merubah sakit hati menjadi
royalty dengan cara serius dalam menulis. Carilah guru atau wadah menulis yang
tepat agar bisa membimbing dan mengarahkan calon penulis menuju kesuksesan.
Kedua, penulis harus pandai
berimajinasi. Penulis harus memperkaya wawasan dengan membaca atau memperluas
pergaulan. Wawasan yang kaya akan membuat penulis menjadi lebih jeli dalam
menangkap ide dan pangsa pasar. Jangan mematikan imajinasi dengan cara menulis
sambil mengedit. Biarlah tulisan mengalir apa adanya karena penulis itu bisa
memanfaatkan fungsi otak kanan dan kiri saat berkarya. Otak kanan digunakan
untuk menuliskan ide kita secara spontan dan berkelanjutan sampai ide tersebut
selesai ditulis. Otak kiri sebagai editor yang bertugas mengevaluasi kesalahan
pada tulisan kita tersebut. Kedua otak ini tidak bisa digunakan pada saat
bersamaan tapi harus dalam waktu yang berbeda.
Ketiga, penulis harus cerdas dalam
memanfaatkan materi. Setiap penulis pasti punya materi atau potensi yang
berbeda. Materi dalam hal ini bermakna luas, bisa dalam bentuk uang sampai
semua hal yang kita punya. Penulis yang punya cukup uang bisa mengiklankan
karyanya di media massa atau mengadakan acara bedah buku. Penulis yang bermodal
pas-pasan tidak perlu berkecil hati karena tetap bisa menggunakan media sosial secara
gratis untuk mempromosikan karya-karya kita. Penulis harus percaya diri dalam
berkarya maupun mempromosikan karya karena karya yang baik adalah karya yang
bermanfaat.
Dimuat Koran Surya: Rabu, 8 Maret
2017
Comments
Post a Comment