Hargai Wisatawan Asing
Oleh: M.
Nurfahrul Lukmanul K.
(Mahasiswa
Universitas Negeri Malang)
Wisatawan asing kerap mengeluh karena
dikenakan harga yang mahal ketika membeli barang di pasar tradisional. Saya
berkawan dengan beberapa native speaker
asal Eropa dan Amerika. Wisatawan asing sering terpaksa membayar harga barang
dua kali lipat lebih mahal walau sudah menawar. David, turis asal Polandia,
terpaksa membeli sebuah sarung seharga Rp100000, padahal harga sarung tersebut
untuk warga lokal hanya Rp50000. Sejak saat itu David meminta saya dan
kawan-kawan lokal untuk menemani berbelanja. Hal ini juga terjadi saat turis
tersebut naik angkot dan dikenakan tarif lebih mahal
David menyatakan bahwa tidak semua turis
itu orang kaya. Di Polandia, David bekerja sebagai pelayan untuk biaya kuliah.
David juga menabung bertahun-tahun agar bisa berwisata ke Asia khususnya
Indonesia. Turis-turis seperti David awalnya kagum dengan kekayaan budaya,
keindahan alam dan keramahan orang Indonesia. Namun mereka kecewa dengan perilaku
beberapa oknum yang mengenakan tarif atau harga lebih mahal hanya karena mereka
adalah turis asing. Mencari keuntungan dalam berdagang atau berbisnis memang
penting, tetapi hendaknya tidak sampai merugikan orang lain secara berlebihan.
Turis asing yang bertamu di negara Indonesia sehendaknya juga mendapat
perlakuan yang santun dan manusiawi agar nama baik pariwisata Indonesia tetap
terjaga.
dimuat
koran Surya: Jumat, 24 Juni 2016
Comments
Post a Comment