Trauma Gambar Tragis



Oleh: M. Nurfahrul Lukmanul K.
(Mahasiswa Universitas Negeri Malang)

            Sekarang media sosial bebas dan mudah diakses oleh siapa saja. Kalangan dari segala usia dan berbagai latar belakang mengakses media sosial dimana saja dan sudah menjadi bagian tren gaya hidup. Namun di balik maraknya berbagai postingan di media massa, ada yang bermanfaat namun ada juga yang membawa mudarat. Salah satunya yang paling marak ialah gambar korban kecelakaan.
            Gambar korban kecelakaan ini seringkali diposting dengan bebas. Mungkin tujuan memposting gambar tersebut ialah untuk memperingatkan kepada yang lain agar lebih berhati-hati dalam berkendara. Namun ada dua korban dari efek negatif gambar tersebut yang mungkin ditimbulkan. Pertama, efek trauma yang dialami keluarga korban. Tidak semua keluarga korban mau gambar korban diposting dengan bebas di media sosial, bahkan tidak jarang pula yang menentang karena malu dan tidak menghargai korban. Kedua, efek trauma yang dialami yang melihat. Artinya orang yang melihat foto tersebut juga trauma karena ngeri dan cemas. Hal ini dapat menganggu ketenangan keluarga dan yang melihat foto karena terus ingat dengan kondisi korban yang mengenaskan. Berbagi hal baik tentu saja diperbolehkan, namun jangan sampai kita merugikan orang lain saat menyebarkan kebaikan tersebut.

dimuat koran Surya: Senin, 1 September 2015

Comments

  1. Wah, bener banget ini. Saya juga nggak habis pikir, kadang mereka keterlaluan nyebarin gambar-gambarnya. Nggak diburemin pulak. Bikin kebayang-bayang. :(

    ReplyDelete
  2. Ya, semoga setelah baca ini, orang-orang jadi lebih bijaksana menyebar gambar begituan. Kasihan keluarganya juga :(

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan

Mengenal Data Tekstual