Kunjungan Ketiga di Pulau Seribu Pura
Pulau Penyu ialah destinasi pertama
yang aku dan rombongan keluarga Guru SMK A-Nur Bululawang kunjungi. Saya senang
naik perahu karena jarang sekali dan selalu ada pengalaman baru tiap mengarungi
pantai dengan perahu. Yup, pulau penyu masih seperti dulu. Coba kalau ada
pertunjukan sirkus hewan, pasti lebih seru. :D
Di balik bukit kapur yang cadas itu,
ternyata menyimpan surga tersembunyi. Sebuah pantai berpasir kuning yang begitu
menggoda. Pantai Pandawa namanya.
Perjalanan menuju pantai ini sangat
mengasyikkan dan bikin penasaran karena pantai ini masih tergolong baru di Bali.
Jalan menuju pantai ini menyuguhkan pemandangan bukit kapur yang tinggi dan
sudah direklamasi sedemkian rupa hingga membentuk ceruk-ceruk yang menawan.
Sebelum jenuh memandangi ceruk bukit kapur, terlihat debur laut biru di ujung
bukit.
Rasa penasaran masih disambut penasaran
yang lain karena di bukit yang menghadap pantai terdapat ceruk yang berisi
arca-arca raksasa. Sama seperti namanya, begitu memasuki pantai ini pengunjung
akan disambut sebuah arca dewa tikus dan para tokoh tokoh pandawa, antara ada
Arjuna, Dewi Kunti, Bima, Nakula, dan Sadewa. Semuanya dalam ukuran raksasa
dengan tinggi sekitar 20 meter. Godaan untuk menuntaskan rasa penasaran akan
terjawab saat memandang keindahan ornamen dan ukiran khas Bali pada arca-arca
tersebut.
Saat sampai di pantai, ada satu hal lagi
yang membuat pantai ini semakin menggoda yaitu tulisan ‘Pantai Pandawa’
berukuran raksasa yang dipasang di puncak bukit kapur. Papan nama itu mirip
dengan konsep papan nama Holywood di Los Angels yang terkenal itu. Segala
ornamen dalam pantai ini serba raksasa sehingga membuat siapa pun tergoda untuk
berlama-lama di pantai ini.
Saat debur ombak pantai melambai-lambai
di atas pasir kuning yang bersih, semua wisatawan berhambur mengejarnya. Ombak
yang ramah menciptakan harmoni alam yang menyenangkan. Pasir yang kuning dan
lembut sangat cocok untuk dijadikan area bermain atau jalan-jalanan menikmati
aroma laut. Konon, berjalan-jalanan dengan pasir pantai yang bersih dapat
dijadikan alternatif cara untuk membersihkan kotoran pada kuku kaki.
Wisatawan domestik dan mancanegara
berbaur jadi satu untuk mengagumi keelokan pantai pandawa. Semua orang terbuai
dalam pesona surga kecil ini. Ekosistem pantai ini juga masih asir karena
pengunjung dapat dengan mudah menemukan rumput laut merah dan hijau yang masih
segar.
Sekali lagi, Bali masih berhasil
menyihir wisatawannya dengan pantai-pantainya yang asri. Kebudayaan khas Bali
yang masih kental nuansa Hindu berpadu manis dengan kekayaan alamnya yang
eksotik. Terlihat toleransi yang tinggi antar berbagai etnis dan budaya dalam
keseharian mereka dengan para wisatawan serta pendatang. Kalau boleh
menyimpulkan, inilah toleransi raksasa khas Indonesia.
Rekan guru di Pura Watu Bolong |
H-2: Kuta dan Jogger
Dua tempat ini memang khas Bali jadi
wajib dikunjungi. Saya sempat berjalan sendirian menyusuri pantai hanya untuk
menikmati semilir aroma laut Kuta. Di pantai kuta, saya sempat membuat dua
perahu kertas dari kertas logam bekas bungkus rokok. Saya ingin melepaskan dua
masa lalu pedih yang bikin tersiksa. Setelah puas, saya melompat-lompat untuk
melepas penat.
Pantai Pandawa emang the best! Bersiiih banget. Saya--yang sebenernya nggak suka pantai--aja betah di sana. :D
ReplyDeleteYa, keren banget. Bukit kapurnya juga indah. Semoga tetap lestari sampai nanti.
ReplyDelete