Penawar Mendung


Setapak kakimu tak pernah menjauh
Hanya berganti labuh jadi tak tersentuh

Dalam ingatanku yang merah merona
Kau masih tinta yang mengisi seluruh

Buku harian dan surat rahasia


Aroma arum manis di pasar malam
Mengingatkanku tentang wangi rambutmu
Dan pelukan terakhir kita

Sebelum kau telimpuh di medan laga
Mengais baju zirahmu yang durjana

Aku masih percaya bintang jatuh
Akan menyelematkan wajahmu

Aku masih percaya penawar mendung
Kembalikan setapakmu yang dihapus hujan

Aku masih percaya surat rahasia dan
buku harianku masih kau baca sebelum tidur

Ketika kita bertemu semusim lagi,

ingatanku sudah terisi tinta yang baru


titik putih - dok. pribadi


dimuat Malang Post: Minggu, 24 April 2016

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan

Mengenal Data Tekstual