Menelusuri Sungai Ngiroboyo
Tidak perlu jauh-jauh ke
Amerika Selatan jika ingin mengarungi sungai jernih dan sejuk dengan perahu
motor. Muara Sungai Maron di Pantai Ngiroboyo Donorojo menawarkan sensasi tak
terlupakan berpetualang dengan aman dan nyaman. Ekosistem di muara sungai ini
masih asri dan indah. Panorama sungai yang tenang dipadu semilir angin beraroma
asin mampu menyempurnakan pengalaman rekreasi.
Siap menyusuri sungai |
Pantai Ngiroboyo
terletak sekitar 30 Km ke arah selatan kota Pacitan. Akses jalan menuju lokasi
ini sudah beraspal mulus walau medannya berkelok-kelok melewati pegunungan
kapur selatan. Selama perjalanan, pengunjung dapat menikmati suasana pegunungan
kapur yang hangat diselingi pepohonan sengon yang rindang. Pepohonan cemara
yang tumbuh subur di bibir pantai menyambut siapa saja yang berkunjung ke
pantai ini. Pasir putih yang lembut dan bersih menerbitkan hasrat pengunjung
untuk bermain pasir atau sekedar bersantai.
Semua penumpang wajib pakai pelampung |
Untuk
masuk pantai ini tidak
dipingut biaya kecuali parkir ketika saya berkunjung bulan Juli 2018. Wahana primadona di pantai ini adalah
mengarungi muara Sungai Maron dengan perahu motor. Dengan tarif yang bersahabat:
Rp200000 setiap perahu untuk sekali perjalanan. Setiap perahu bisa diisi
maksimal enam penumpang. Jadi biar murah dan hemat, sebaiknya naik perahu
secara rombongan. Saya dan kawan-kawan segera menaiki perahu berwarna biru.
Pelan-pelan perahu melaju dengan tangkas membelah aliran muara Sungai Maron.
Suasana sungai yang sejuk |
Sepanjang aliran
sungai, kami dikejutkan dengan sesosok mirip buaya di kejauhan. Ketika perahu
motor kami mendekat, barulah kami bisa bernapas lega karena ternyata sosok itu
adalah ranting kelapa yang patah dan mengambang. Sekilas dari kejauhan mirip
seperti mata dan moncong buaya. Apalagi ketika ranting kelapa itu bergoyang-goyang
karena terpapar gelombang perahu motor. Konon, nama pantai ini memang berasal
dari dua suku kata Jawa yaitu Ngiro
(mengira) dan boyo (buaya). Para
pengunjung sering mengira bongkahan ranting kelapa itu buaya dari kejauhan.
Pantainya juga bersih |
Ekosistem yang
masih asli menambah pesona Sungai Maron. Pemandangan pengunungan Kapur Selatan
yang menjulang di ujung sungai menambah daya tarik yang berkesan bagi
wisatawan. Sepuluh menit seperti tidak terasa ketika kami berbelok di tengah
aliran sungai, artinya kami akan kembali ke pantai. Pokok-pokok bakau dan kelapa
yang rindang meneduhi perjalanan kami. Sebelum menepi, kami menikmati pesona
terakhir pantai ini yaitu bukit karang merah yang memisahkan muara dengan laut.
Jernihnya muara Sungai Ngiroboyo |
Comments
Post a Comment