Sekuen Melati


Tukang kebun selalu iri pada bunga
Yang tertanam di beranda majikan

Sementara mereka dipagari dengan besi
Disuapi dengan puisi dan janji

diteduhi belantara angsana

Tukang kebun layak iri
melati pun terlalu sombong

Sekedar berbagi kelopak untuk
Garit wajah tukang kebun

yang terlampau letih

menggali puisi di kebun sendiri
 
jalan desaku - doc. pribadi

dimuat Malang Post: Minggu, 17 Januari 2016

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan

Mengenal Data Tekstual