Daring dengan Rumah Membaca


            Kemarin tanggal 24 Juli 2018, saya diminta menjadi pemateri dalam diskusi grup whatssap Rumah Membaca. Selama satu jam, saya menjawab pertanyaan dari para peserta diskusi yang khusus diadakan untuk anggota Rumah Membaca. Bagi teman-teman yang kemarin tidak bisa ikut karena bukan angggota, berikut aku rangkum diskusinya.
rumah membaca

·         T: Sesuai tema yang ditentukan, menurut kakak bedanya novel pasaran, novel populer dan novel serius itu seperti apa sih kak?
·         J: Bagiku semua novel itu harus ditulis dengan serius agar kualitasnya bagus. Tapi jika dilihat dari genrenya secara umum, novel populer itu novel yang menonjolkan kisah-kisah tentang kehidupan sehari-hari yang dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan tokoh-tokoh yang sederhana. Novel serius (sastra) itu menonjolkan cerita yang tidak biasa dengan mengangkat isu-isu sosial dalam masyarakat, bahasanya lebih literer/indah, dan watak tokoh-tokohnya lebih rumit.
·         T: Bedanya novel pasaran, novel populer dan novel serius itu seperti apa?
·         J: Bagiku semua novel itu harus ditulis dengan serius agar kualitasnya bagus. Tapi jika dilihat dari genrenya secara umum, novel populer itu novel yang menonjolkan kisah-kisah tentang kehidupan sehari-hari yang dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan tokoh-tokoh yang sederhana. Novel serius (sastra) itu menonjolkan cerita yang tidak biasa dengan mengangkat isu-isu sosial dalam masyarakat, bahasanya lebih literer/indah, dan watak tokoh-tokohnya lebih rumit.
·         T: Bagaimana cara membangun sebuah karakter tokoh yang kuat dalam penulisan sebuah novel?
·         J: Novel pasaran/stensilan itu biasanya seperti novel fanfiction/cerita fiksi yang diangkat dari fans yg terlihat cinta dengan idolanya kayak BTS/Black Pink cuma buat seru-seruan. Novel populer itu banyak kategorinya mulai teenlit, metropop, domestic romance sampai young adult. Novel serius juga banyak kategorinya; novel sejarah, semibiografis, realis, semi realisme magis, bahkan detektif
·         T: Bagaimana cara untuk mengembangkan ide tulisan menjadi menarik dan tidak mainstream tetapi memiliki kualitas yang bagus?
·         J: Ditulis dulu idenya dan banyak membaca nanti tahu kok mana ide yang bagus & unik. Kalau tidak banyak membaca, maka idemu akan kering.
·         T: Bagaimana cara membangun sebuah karakter  tokoh yang kuat dalam penulisan sebuah novel?
·         J: Tokoh harus ditulis semanusiawi mungkin. Perlakukan tokoh dalam ceritamu seperti manusia sungguhan. Jadi tokoh itu harus punya kelebihan, kekurangan, cita-cita, hal yg dibenci/disukai, bahkan sampai tinggi badannya. Ketika diceritakan, gimik & mimik tokoh jg harus jelas. Misalnya ketika dia marah, tangannya sering nunjuk-nunjuk / seperti apa
·         T: Apa yg membedakan dr novel pasaran, populer, dan serius? Apakah dari tata bahasanya atau apa?
·         J: Dari tata bahasa juga bisa. Bisa juga dibaca blurb-nya. Blurb itu tulisan di sampul belakang buku—-itu bukan sinopsis lho ya.
·         Kalo di toko buku sekelas Gramedia & Togamas, novel-novel itu sudah dipisah raknya mulai populer sampai yang serius. Tapi sekilas kita bisa lihat dari judul/sampulnya, novel populer & pasaran biasanya punya judul yang gaul & pakai bahasa inggris biar hits. Sampul novel populer & pasaran biasanya lebih lucu & warnanya meriah. Novel serius umumnya pakai judul bahasa Indonesia yang pendek-pendek. Sampul novel serius itu cenderung ekskulsif dan sederhana.
·         T: Apakah novel memiliki genre? Jika iya, mohon penjelasan tentang macam-macam genrenya? Bagaimana cara membedaknnya?
·         J: Tadi sebagian sudah saya jelaskan di atas. Genre novel itu banyak. Menambah penjelasan yang tadi ada: horor, scifi, thriller, fantasi.
·         T: Sebaiknya novel apa yang bisa kita contoh untuk tahap belajar, agar tidak terjebak dengan novel novel yang pasaran?
·         J: Kenali dulu genre kesukaanmu. Kamu suka baca novel yg kayak gimana. Kalau suka novel populer berkualitas, bisa baca novel-novel Dewi Lestari, Ika Natassha, Windry Ramadhina, Aditya Mulya, Orizuka. Untuk Novel serius bisa baca novel karya Mahfud Ikhwan, Arafat Nur, Ayu Utami, Pramudya Ananta Toer, Leila S. Chudori.
·         T: Bagaimana memulai awalan membuat novel yang bagus?
·         J: Tampilkan masalah/konflik saat membuka cerita. Ibarat nonton film. Jika 2 menit pertama suatu film itu sudah membosankan misalnya hanya menampilkan suasana/percakapan bertele-tela pasti membosankan. Sama seperti calon novelmu, jika di awal sudah bertele-tele dan kurang menegangkan maka susah menarik pembaca.
·         T: Bagaimana cara menulis novel supaya jalan ceritanya tidak membosankan?
·         J:  Buatlah alur maju mundur. Jangan tampilkan percakapan yang bertele-tele dan tidak perlu
·         T: Pada kesempatan kali ini saya mau bertanya hal penunjang terbentuknya sebuah karya apakah ada pengaruh bagi beberapa orang yang mempunyai pengalaman pribadi yang cukup mendalam untuk membuat sebuah novel?
·         J: Bisa juga kok. Banyak penulis terkenal yang menulis novel berdasarkan pengalaman pribadi; Pramudya Ananta Toer, Andrea Hirata, A. Fuadi bahkan Dwitasari. Menulis novel berdasarkan pengalaman pribadi itu sah-sah saja asal dimodifikasi tokoh, alur dan jalan ceritanya
·         T: Suka duka kakak jadi penulis itu apa aja?
·         J: Sukanya: nama kita akan dikenal sampai kapan pun karena tercatat di perpustakaan, bisa beribadah dengan menghibur orang lain, bisa bertemu banyak kawan baru, aktualisasi diri, dapat royalti, menambah relasi dan memperbagus CV. Dukanya: pajak buat buku terlalu tinggi, rendahnya daya beli buku masyarakat Indonesia karena minat baca juga rendah, maraknya pembajakan buku membuat kami semakin menderita, jadi tolong jangan beli buku bajakan ya. Lebih baik baca/pinjam di perpus saja, itu lebih manusia.
·         T: Sebagai penulis muda nasional, yang paling sulit menurut kakak itu dalam membuat novel yang bergenre apa?  Dan mengenai ceritanya pasti ada riset, genre apa yang sering membuat sulit dalam menulis novel. Dan biasa nya kakak melakukan riset itus secara langsung atau tidak. Terus ada tips tidak kak novel yang harus kita baca itu yang bagaimana?
·         J: Novel sejarah itu susah risetnya. Sampai sekarang saya kesulitan meskipun saya dosen sejarah. Tergantung kamampuan saya, jika ada dana lebih, saya bisa riset langsung ke lokasi tapi jika dana terbatas, say riset dengan membaca banyak literatur di perpus & online. Saya lebih suka baca novel yang pernah menang lomba seperti novel-novel pemenang lomba novel DKJ. Selalu ada di toko buku karena itu lomba novel paling bergengsi se-Indonesia. Novelnya punya ide segar dan cerdas. Tapi sesuaikan dengan minatmu ya, yang penting kamu tingkatkan dulu minat bacamu. Jangan paksakan baca novel serius kalau tidak suka, nanti kamu ‘tersiksa’ membacanya.
·         T: Hal apa saja yang harus jadi perhatian dan pertimbangan kita agar novel kita laku di pasar, popular tapi juga serius?
·         J: Cari tahu apa yg sekarang lagi tren di masyarakat. Isu-isu apa yg lagi hangat, itu bisa diangkat jadi ide. Terapkan elemen-elemen penulisan novel dengan baik mulai dari penokohan sampai alur/plot. Setelah terbit, jangan lupa untuk promosi via media sosial sambil giat berdoa. Laris/tidak, itu biar Allah yang mengatur. Usaha dulu
·         T: Butuh berapa lama untuk membuat satu novel?
·         J: Tiga bulan sampai setahun. Revisinya yang lama
·         T: Bagaimana caranya kita tahu novel yang berkualitas walaupun tidak laris?
·         J: Pokoknya pilih bacaan yang benar-benar bisa kamu nikmati biar kamu juga bisa terinspirasi. Dunia tulis-menulis itu bukan untuk mengejar ambisi menulis novel yg hebat tapi bagaimana kamu benar-benar bisa jadi diri sendiri dan menikmati prosesnya saat menulis dan membaca. Percayalah, saat kamu benar-benar enjoy dalam berkarya, maka tulisan itu akan keluar dari hatimu, dan itu yg justru bisa menyentuh pembaca.
·         T: Bagaimana cara biar ide menulis itu ada terus?
·         J: Banyak membaca dan membaca. Usahakan membaca minimal satu halaman per hari. Setelah itu, menulislah minimal lima menit setiap hari.
·         T: Novel bergenre apa yang bisa direkomendasikan bagi pemula yang berkeinginan mencari pengalaman membaca yang baik?
·         J:Sesuaikan dengan minatmu. Jika suka novel-novel yang ringan, bisa baca novel genre pop seperti novel yang ditulis Pidi Baiq dan Ika Dwitasari.
·         T: Kalau novel yang serius dengan mengangkat isu-isu sosial masyarakat itu juga termasuk mengangkat kisah nyata atau bukan?
·         J: Bukan, tetap saja fiksi tapi berdasarkan riset sosial. Tingkat realitas suatu novel itu umumnya 70 %
·         T: Kalau membedakan buku bajakan sama yang tidak bagaimana ya?
·         T: Belilah buku di toko-toko buku terpercaya seperti Gramedia, Togamas dan Uranus. Semua bukunya asli kok. Jika terpaksa beli online, pilihlah toko buku terpercaya seperti gramedia.com
Terima kasih sudah menyimak.

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan

Mengenal Data Tekstual