Hargai Karya Penulis Muda
Saat
ini banyak novel-novel telah diangkat ke layar lebar Indonesia. Secara
komersil, kebanyakan film-film dari novel tersebut juga laris-manis. Contohnya,
film Surya yang Tak Dirindukan yang
diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Asma Nadia. Film tersebut
menjadi film terlaris sepanjang tahun 2015.
Banyak orang beranggapan menjadi penulis
pasti akan sukses secara finalisial dan sosial. Padahal penulis sukses di
Indonesia bisa dihitung dengan jari. Kebanyakan penulis, terutama penulis muda,
hidup dalam keterbatasan dan sederhana. Padahal banyak penulis muda yang
mengandalkan hidup dari produktifitas menulis.
Penulis muda di sini adalah penulis
yang baru mengeluarkan karya atau terjun ke dunia kepenulisan. Para pembaca
memiliki kecenderungan membaca dan membeli karya yang berada di rak buku laris
saja.
Padahal tidak semua buku laris itu
memang berkualitas. Karya penulis lain akhirnya tersingkir dan sepi peminat.
Padahal dalam menulis sebuah buku, penulis buku tersebut juga mengalami
perjuangan dan pengorbanan yang tidak murah. Karya penulis muda juga perlu
diapreasiasi.
Karya-karya penulis muda biasanya hanya
dibeli oleh kawan-kawan penulis sendiri. Alhasil, penulis muda tersebut ditolak
saat akan menerbitkan karya lagi karena penjualan bukunya yang buruk padahal
kualitasnya juga belum tentu serupa.
Tidak ada salahnya memberi kesempatan
penulis muda dengan membeli karya mereka juga, jangan hanya berpaku pada
karya-karya yang sudah laris. Bukankah menghidupkan satu penulis berarti
melestarikan satu pejuang intelektual bangsa?
Comments
Post a Comment