Di Balik Maraknya Jual-Beli Obat Aborsi
Oleh: M. Nurfahrul L.
K.
(Mahasiswa Universitas
Negeri Malang)
Aborsi dalam budaya ketimuran
dianggap sebagai hal yang tabu, bahkan berdosa dalam agama. Sebagai negara yang
berbudaya dan beragama, Indonesia tentu melarang praktik aborsi ilegal. Lantas
bagaimana dengan obat aborsi yang terjual bebas di pasaran? Miris rasanya
begitu saya melihat penjualan obat aborsi janin dijual bebas di internet. Saya
bahkan pernah mendapati testimoni para pengguna obat aborsi itu yang rata-rata
perempuan yang masih berusia muda. Mereka mengaku puas sekaligus bingung dengan
efek obat aborsi itu. Ternyata obat aborsi itu juga banyak jenisnya, bahkan ada
yang mencantumkan rekomendasi dokter.
Obat Kehamilan yang bebas dijual di
internet ini menawarkan berbagai jenis dan menonjolkan “keampuhan”
masing-masing. Mulai dari aborsi berdasarkan usia kehamilan sampai paket pembersihan rahim pasca abosri.
Sungguh ironis rasanya obat-obatan tersebut bisa didapat dengan mudah hanya dengan
memencet nomor telepon penjualnya. Belum jelas legalistas penjualan maupun efek
samping jangka panjang dari obat aborsi tersebut. Jika obat-obatan aborsi
tersebut memang belum mengantungi izin resmi dari pemerintah, sepatutnya harus
dibekuk. Belum lagi nilai moral yang dikorbankan dari konsumsi obat aborsi yang
marak ini. Bagaimana dengan masa depan ibu-ibu di Indonesia, jika sedari muda
saja para pelaku aborsi sudah tega membunuh darah dagingnya sendiri? Seharusnya
kehamilan disambut dengan bahagia jika diperoleh dengan jalan yang sah. Namun
kehamilan yang berujung pada aborsi tentu sangat meyayat hati. Edukasi tentang
seks dan pencegahan aborsi harus lebih digalakkan di masyarakat, terutama bagi kalangan
muda.
dimuat koran Surya:
Rabu, 5 Agustus 2015
Comments
Post a Comment