Tersihir Remaja Pecinta Dandelion
Malang
akhirnya merasakan kembali udara sejuk setelah beberapa hari terakhir diguyur
hujan. Selepas dhuhur seperti sudah menjadi kebiasaan, langit berubah mendung
dan berujung pada titik-titik air hujan yang jatuh perlahan dan lama-lama
menjadi deras. Hari itu, Rabu tanggal 11 November 2015 adalah hari terakhir Islamic Book Fair (IBF) Malang yang
diselenggarakan di Aula Skodam, Jalan Tugu Malang. IBF sendiri sering
menyelenggarakan event seperti ini dan
kebetulan seorang penulis yang namanya perlahan mulai dikenal banyak orang
mengadakan bedah novel di panggung IBF. Penulis yang bernama lengkap Muhammad Nurfahrul
Lukmanul Khakim atau singkatnya lebih dikenal dengan nama Fahrul Khakim,
seorang mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) jurusan
Pendidikan Sejarah. Dikenal sebagai pribadi yang supel, ramah, dan juga
terbuka. Karyanya sudah banyak dimuat dipelbagai media cetak.
Pada
tahun 2015 ini akhirnya Fahrul, telah berhasil menetaskan karyanya berupa novel
terbaru bertajuk romansa dengan judul Dandelion Lover yang sebelumnya sudah ada
dua karya yang lebih dulu terbit, yakni kumpulan cerpen ‘Cowokku Vegetarimood’
dan novel ‘Hiding My Heart’ dan keseluruhannya diterbitkan oleh Penerbit Andi. Di
panggung IBF inilah Dandelion Lover dibedah oleh kawan dari Fahrul sendiri,
yakni Wulynne yang merupakan Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Malang. Acara bedah
buku ini kebetulan dimoderatori oleh Kurnia Ayuningtyas yang sebenarnya bersama-sama
dengan Fahrul juga merupakan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis (UKMP) UM.
Acara
berlangsung lancar dan banyak pengunjung yang meluangkan waktu untuk menyimak
pembedahan yang dilakukan oleh Wulynne terhadap Dandelion Lover. Acara yang
berlangsung dari pukul 13.00 – 15.00 WIB ini membawa beberapa pengunjung
mendapatkan doorprize menarik setelah
mengikuti kuis selama acara bedah buku berlangsung. Hanya dengan cara
memposting foto selama acara berlangsung melalui media sosial tidak lupa
mencantumkan hastag Dandelion Lover
dan menandai akun milik Fahrul dan menjadi penanya teraktif.
Dandelion
Lover sendiri berkisah tentang May yang jatuh bangun dengan kisah cintanya. May
sendiri mengibaratkan dirinya seperti bunga dandelion yang memiliki mahkota
yang rapuh dan harus rela berhamburan setiap tertiup angin. Begitulah May harus
mampu bangkit dari keterpurukan patah hati dan isu kepercayaan. Didukung dua
sahabatnya, Jeni dan Eva, May bertemu dengan Alfin sang vokalis band indie yang
tengah naik daun, Diraz calon seniman sekaligus mantan pacar, dan Oriz tetangga
yang selalu membantunya. Awal yang terasa indah membuat May harus memilih dan
kembali mengambil resiko.
Kisah
yang juga menyelipkan pesan moral, filsafat, dan parenting ini mampu membuat Wulynne sebagai pembedah merasakan
banyak rasa yang berkecamuk. Hingga celetukan bahwa salah satu karakter tokoh
utama merupakan alter ego dari sang pengarang. Dandelion Lover di sela rintik
hujan yang masih setia mengguyur, mencuri banyak hati dengan kisahnya yang
melankolis.
Cukup
kagum melihat bagaimana usaha Fahrul dalam berkarya. Dia orang yang mampu
dijadikan sebagai moodbooster untuk
teman-teman tetap berkarya dan mengejar mimpinya tanpa kenal putus asa.
Reportase ini ditulis oleh:
Iklima Amal Bhakti
Comments
Post a Comment