Kretek



Oleh: Fahrul Khakim
Air Mata di Ujung Jari karya Fahrul Khakim
Kita sama-sama lupa untuk saling melupakan.
Kita sama-sama tahu untuk pura-pura tidak tahu.
Tapi aku menginginkanmu seperti rokok mentol,

ketika aku menyesapnya pertama kali,
aku tak mau kretek yang lain lagi.
"Ya, sejuk tapi mematikan."
"Bukan, istimewa dan satu-satunya."
"Tapi aku guru sejarah yang tak pernah belajar dari

sejarah mencintaimu seperti rokok mentol."
"Tidak, kau hanya menunggu,

seseorang memberimu cerutu yang baru."
Kita memang saling memiliki hal yang tak bisa dimiliki, Sayang.
260514

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Mengenal Data Tekstual

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan