Behind The Scene of “Cowokku Vegetarimood”
Semua ini berawal dari keinginan untuk
menerbitkan buku dan melihatnya mejeng di eltalase toko buku terkenal. Tersebar
ke seluruh Indonesia dan dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang. Impian ini sudah
kujaga baik-baik sejak SMA. Jatuh-bangun berkali-kali karena menjadi “penulis”
itu butuh perjuangan yang keras. Aku memulai semuanya dari nol, bahkan tak
punya kenalan penulis atau komunitas penerbitan apa pun.
Aku
sempat putus asa karena berkali-kali naskah fiksiku ditolak berbagai media
massa dan penerbit. Tapi aku sudah berjalan sejauh ini? Tak mungkin berhenti.
Putus asa dan tersedu-sedu menghabiskan energi yang sama besarnya dengan
memperjuangkan mimpi kita. Tak ada yang salah. Ini namanya proses belajar. Tak
selamanya semua berjalan mulus. Aku kembali membulatkan tekat kuat dan bulat.
Sampul naskah saat dikirim ke penerbit.
|
Bertahun-tahun
kukumpulkan cerpen-cerpen berkualitas hingga terangkum dalam album sederhana
ini. Semua cerpen punya kesan dan “rasa” tersendiri bagiku. Pertama kali
cerpenku yang nongol di media massa nasional adalah “Ocehan Shaira”, dimuat KaWanku Juni tahun 2010 silam. Aku
begitu meledak-ledak saat mengecek majalah itu di perpuskota dengan iseng dan
ternyata karyaku dimuat. Sejak itu, semua seperti keajaiban dan perjuangan
lebih keras lagi. Pahit-manis, itu adalah konsekuensi mata uang dunia
kepenulisan. Aku berusaha menikmati dan mensyukuri semuanya walau kadang aku
merasa karyaku masih jauh dari sempurna.
Mungkin
teman-teman bertanya, kenapa “Cowokku Vegetarimood”? Bahkan sampai sekarang pun
banyak yang heran dengan judul itu, secara ditulis oleh cowok yaitu aku. Kenapa
aku mengambil sudut pandang cewek? Sebenarnya bukan itu poin utamanya yang
melandasiku mengambil judul cerpen itu sebagai judul buku. Mungkin susah dieja
tapi bagiku itu mengundang rasa penasaran pembaca (Halah! Narsis dikit. :P).
Sebenarnya
cerpenku yang pertama kali dimuat media massa adalah “Cowokku Vegetarimood”.
Cerpen itu kutulis ketika lulus SMA. Ide ceritanya kudapat dari artikel di rubrik
Deteksi Jawa Pos. Istilah
“Vegetarimood” itu benar-benar ada lho. Sayang, artikel tentang istilah itu
sudah hilang entah kemana. Aku kirim cerpen itu ke Tabloid Teen sekitar Oktober
2009. Nah, lamaaaaa banget nunggu (sampai jadi butiran debu! Hah! Gak nyambung)
kok cerpenku nggak muat-muat juga. Hingga akhirnya nih... AKHIRNYA (jeeeng jeng
jeeeeeng!).
Setahun
kemudian aku baru dapat e-mail dari Tabloid Teen, bahwa cerpenku itu sudah
masuk daftar tunggu untuk pemuatan sudah sejak berbulan-bulan yang lalu.
Ternyata dulu aku salah mencantumkan nomor ponsel. Untung, alamat e-mail-ku benar dan aku cukup giat
mengecek e-mail. Sebulan kemudian
cerpenku nongol di Tabloid Teen. Hal itu berkesan banget bagiku sampai
sekarang. Untuk mengabadikannya, aku menggunakan cerpen itu sebagai judul buku
mungil ini.
Sebenarnya
judul itu ada filosofinya lhoooo? Mau tahu nggak?
Ada dua alasan besar
(Kalo yang ini boleh diintip sebelum mengintip itu haram XD).
- Dari pengalamanku itu, aku benar-benar sadar bahwa segalanya (untuk meraih cita-cita) tak ada yang instan. Semua butuh proses yang mematangkan kita. Tak peduli selama / sepanjang apa pun proses itu. Aku memang masih anak bawang, tapi setidaknya aku punya niat untuk memperjuangkannya. Kisah pemuatan cerpen “Cowokku Vegetarimood” ini selalu memotivasiku untuk memperjuangkan cerpen-cerpen lain dalam buku ini (dan karyaku di masa sekarang) sampai benar-benar tersaji di tangan pembaca. Dinikmati, dihayati, dan syukur-syukur, bisa menginspirasi mereka. Intinya, cerpen ini sarat dengan perjuangan panjang yang berkesan.
- “Cowokku Vegetarimood” ini berkisah tentang kesabaran. Ya, sabar dalam menjalani apa pun. Terutama dalam memperjuangkan mimpi kita. Walau tak semua mimpi kita akan mungkin bisa dicapai, sabar adalah jawabannya. Percayalah, mimpi itu tak sia-sia. Pasti ada balasannya yang tat terduga & bahkan lebih indah. Just belive it! Kisah pemuatan cerpen ini menjadi penyempurna sisi mata uang dalam memperjuangkan karya. Dalam meraih mimpi, berjuang dan sabar ialah sisi mata uang. Ya, setelah penantian yang panjang, semua karya punya jalannya masing-masing. Sekali lagi, tak ada yang sia-sia. Asal kita punya niat yang kuat.
Tepat awal Agustus tahun
lalu, aku mendapat dorongan dan dukungan dari Mas Embrant Nugroho untuk
menerbitkan buku kumpulan cerpen juga. Aku sangat berterima kasih pada Mas
Embrant (Sukses selalu ya, Mas!). Berikut ini perjalanan “Cowokku Vegetarimood”
sampai di dapur penerbit.
1. Tgl.
13 Agustus 2012, aku kirim naskah kumcer “Cowokku Vegetarimood” ke Penerbit
Andi
2. Awal
November 2012, dapat kabar dari Penerbit bahwa naskahku diterima dan akan
diterbitkan
3. Akhir
Maret 2013, buku pertamakuku “Cowokku Vegetarimood” akhirnya terbit! Hadiah
ultah yang indah karena bertepatan dengan bulan kelahiranku. Alhamdulillah.
Dengan ini, aku juga mengucapkan terima kasih untuk Penerbit Andi dan jajarannya yang dengan segenap kepercayaan dan kerja keras menyalurkan buku pertamaku ini ke para pembaca yang budiman. Sukses untuk kita semua. :)
Semoga kisah di balik layar buku pertamaku ini bisa menginspirasimu juga, Teman. Ini hanya perjalanan kecilku yang sederhana. Tapi aku senang menuliskannya dan berbagi bersama kalian. Terima kasih buat teman-teman yang udah beli dan baca kumcerku ini. Happy reading! Semoga bermanfaat. Bagi yang belum, segera ke toko buku ya, biar nggak kehabisan (promo mode on). :D
Semoga kisah di balik layar buku pertamaku ini bisa menginspirasimu juga, Teman. Ini hanya perjalanan kecilku yang sederhana. Tapi aku senang menuliskannya dan berbagi bersama kalian. Terima kasih buat teman-teman yang udah beli dan baca kumcerku ini. Happy reading! Semoga bermanfaat. Bagi yang belum, segera ke toko buku ya, biar nggak kehabisan (promo mode on). :D
Cheers!
^^
@fahrul_khakim
Assalamu'alaykum wr.wb
ReplyDeleteSelamat ya buat terbitnya buku pertamanya ^_^
Mohon do'anya suapay bosa menyusul :)
W'alaikumussalam Wr. Wb.
ReplyDeleteMakasih untuk apresiasinya. Silahkan dibaca bukunya, mumpung masih fresh & original. :D
Aamiin. Moga kita sukses.