Persahabatan yang Menyembuhkan
Judul
: Janji Pelangi
Penulis
: Fahrul Khakim
Editor
: Mursyidatul Umamah
Penerbit
: Bhuana Sastra: Imprint Bhuana Ilmu Populer
Tahun
Terbit
: Pertama, November 2017
Jumlah
Halaman : 262 halaman
ISBN
: 978-602-455-219-0
Peresensi
: Muhammad Rasyid Ridho, Pengajar Kelas Menulis SMKN 1 Tapen Bondowoso
Janji Pelangi di Gili Ketapang |
“Menurutku
semua orang juga hidup dengan rasa cemas dan takut. Yang dapat kita lakukan
ialah berdamai dengan kedua rasa itu.” (Halaman 185)
Adalah
Terry yang mengalami gangguan psikologis yang bernama agorafobia. Keadaan di
mana seorang mengalami trauma kecemasan dan ketakutan ketika di dalam tempat
yang “menurutnya” membahayakan.
Nah,
Terry takut dan cemas untuk keluar dari rumah, karena dia merasa di luar itu
sangat berbahaya dan di dalam rumahlah tempat yang aman. Mengapa hal ini
Menimpa Terry? Dia mengalami hal traumatis yaitu dalam sebuah perjalanan
keluarganya, papa, mama dan adiknya, Tika meninggal karena mobil mereka
menabrak pembatas jembatan layang. Peristiwa mengerikan ini membuat dia
dalam keadaan kritis, tetapi akhirnya menjadi satu-satunya yang selamat.
Kebetulan
kakak Terry, Meri adalah seorang psikiater. Dia berusaha agar adiknya terbebas
dari luka traumanya. Namun, sayangnya belum berhasil, karena keinginan sembuh
dari Terry kurang kuat. Menurut Meri, Terry membutuhkan lebih dari sekedar
psikiater, karena sudah banyak psikiater yang datang untuk mengobatinya. Dia
membutuhkan orang yang sangat dia percaya dan mampu menumbuhkan harapan.
Kemudian,
ada seorang pemuda yang melamar pekerjaan menjadi sopir di keluarga kaya
Terry. Di rumah itu hanya ada Terry, nenek, dan satu pembantu perempuan.
Sedangkan Meri bekerja di Jakarta. Pemuda itu bernama Sigit. Di hari pertamanya
bekerja dia sudah membantu nenek atau majikannya yang tiba-tiba pingsan dan
dibawa ke rumah sakit. Awalnya, mungkin bagi Terry Sigit mengesalkan tetapi
melihat sejak awal Sigit sudah melakukan banyak hal baik untuk nenek dan
keluarganya dia mulai membuka diri.
Mereka
menjadi cukup dekat, dan Terry banyak meminta Sigit membantu
urusan-urusannya, termasuk hobi melukis yang tidak bisa ditinggalkannya.
Kemudian, datanglah yang sejak lama didamba kedatangannya oleh Terry. Kazu,
sahabat masa kecil Terry yang pindah ke Jepang. Mereka sejak kecil suka melukis
dan pelangi, kebetulan Kazu adalah mahasiswa s2 psikologi, akhirnya dia pun
mencoba untuk membantu trauma yang dialami Terry. Dengan beberapa kali terapan
teori yang diketahui oleh Kazu, akhirnya perlahan Terry bisa berani dan tenang
ketika keluar rumah. Ternyata persahabatan bisa menyembuhkan.
Fahrul
Khakim adalah penulis yang saya kenal cukup produktif. Selain itu dia juga
berprestasi, beberapa kali menang dalam lomba cerpen baik tingkat lokal maupun
nasional. Saya membaca novel-novel, beberapa cerpen dan puisi yang dia karang.
Ya, karya-karyanya banyak tentang cerita remaja. Meski begitu, dia juga menulis
sastra serius, itu saya dapatkan beberapa di puisi-puisinya.
Yang
saya rasakan ketika membaca novel ini, cukup beda dengan novel-novel
sebelumnya. Jujur saja, novel ini lebih membuat saya penasaran dan ingin terus
melanjutkan membaca. Ada beberapa kebetulan, dan juga banyak kejutan. Jadi ya
penasaran. Menurut saya ini novel remaja yang lumayan risetnya. Tidak, sekedar
kisah percintaan saja, tetapi saya kira Fahrul cukup banyak membaca buku-buku
atau artikel dunia psikologi, mulai teori, trauma agorafobia, dan cara
menerapi.
Selain
itu, novel ini masih seperti karya Fahrul sebelumnya, memakai setting Malang di
mana penulis saat ini berdomisili di sana. Fahrul mengeksplor beberapa tempat
wisata seperti Candi Kidal, Pantai Tamban, Alun-alun Batu, juga tempat
perbelanjaan seperti Matos dan MOG.
Sayangnya,
saya kurang mendapat feelnya, coba ada bahasa ala Kera Ngalam rasanya lebih
terasa Malang-nya. Tapi, tentu saja Fahrul punya alasan mengapa tak ada bahasa
atau percakapan ala Ngalamers. Lalu, bagaimana kelanjutan kisah Terry, Nenek,
Meri, Gesit, Kazu dalam novel ini? Baca sendiri ya kalau penasaran. Sebuah
novel yang tidak hanya menghibur, tetapi berhikmah, cocok untuk menemani akhir
pekan Anda. Selamat membaca!
Silakan bergabung ke channel telegram Buka
Buku Buka Dunia untuk mendapat info buku, review buku dan quoteshttp://bit.ly/bukabukubukadunia
*dimuat di Harian Singgalang
17 Desember 2017
https://ridhodanbukunya.wordpress.com/2017/12/17/janji-pelangi-karya-fahrul-khakim/
Comments
Post a Comment