Karantina Bahasa Inggris
Oleh: M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim
Mahasiswa Sejarah Universitas
Negeri Malang
Kunci belajar bahasa adalah
pembiasaan. Jika bahasa digunakan setiap hari, maka akan mudah untuk diingat
dan dipahami. Bahasa Inggris sebagai jendela menjelajahi dunia mutlak perlu
dikuasai oleh orang yang ingin maju di abad 21 ini. Lantas, bagaimana mengingat
kosa kata bahasa Inggris yang jumlahnya ribuan itu? Belum lagi harus menghapal
rumus tenses yang cukup rumit. Anak-anak pasti akan sangat bosan.
Anak-anak usia SD sampai SMP sedang berbaris
sejajar dan saling berhadapan di pagi yang cerah itu. Mereka saling berbicara
dengan bahasa Inggris seolah mereka sedang tinggal di London. Karena masih
belajar, gaya bicara mereka lucu dan menggemaskan. Sesekali terdengar gelak
tawa ceria di antara mereka ketika lupa memakai kata bahasa Inggris. Kegiatan
rutin setiap pagi yang dinamakan morning
conversation itu berlangsung sekitar
tiga puluh menit. Lima puluh anak-anak itu bebas memilih tema obrolan asal tetap
menggunakan bahasa Inggris.
Ketika siang hari, mereka asyik
bermain undian bahasa Inggris. Sebuah kertas diedarkan secara acak pada semua
anak-anak. Ketika musik mulai dimainkan, kertas tersebut harus diedarkan dari
satu anak ke anak lainnya sampai akhirnya musik berhenti. Anak yang kebetulan
memegang kertas tersebut saat musik berhenti harus menjawab kuis. Lagi-lagi
terdengar gelak tawa ceria ketika ada anak berekspresi lucu ketika menjawab
pertanyaan tersebut.
Semua pembelajaran bahasa Inggris
berbasis permainan di atas ialah serangkaian kegiatan Liburan di Kampung Bahasa
Inggris Bravo VIEC Bululawang. Selama seminggu, anak-anak digodok berbahasa
Inggris dengan metode permainan yang menyenangkan. Mereka dikarantina di Graha
Bravo VIEC Bululawang untuk belajar bahasa Inggris bersama-sama.
Kunci belajar bahasa Inggris atau bahasa
apa pun adalah percaya diri dan berani. Itulah yang kami coba tanamkan pada
anak-anak. Begitu terang Mister Fiqi, selaku Direktur Bravo VIEC. Anak-anak
yang mengikuti kegiatan tersebut tidak hanya berasal dari Malang tapi juga
Lumajang, Gresik, dan Tuban. Selain bisa meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris, anak-anak juga bisa menambah kawan-kawan baru.
Kampung Bahasa Inggris ini rutin
diadakan setiap liburan semester untuk menyediakan kegiatan yang bermanfaat
bagi siswa atau mahasiswa. Bagi anak-anak, belajar sambil bermain dapat
meningkatkan motivasi belajar. Agar bahasa Inggris semakin mudah diingat,
metode bernyanyi juga kerap digunakan pada anak-anak.
Keceriaan anak-anak kembali terlihat
ketika mereka menyanyikan lagu bahasa Inggris tentang nama-nama anggota tubuh
diiringi gerakan mirip senam. Belajar sambil bermain dan bernyanyi akan memberi
kesan mendalam bagi memori anak-anak yang masih segar. Belajar itu harus
dilakukan dengan hati yang senang agar ilmu yang didapat juga bermanfaat.
Melihat tingkah polah anak-anak yang penuh semangat itu, pembelajaran terasa
tidak melelahkan. Lahir kesan bangga menyaksikan anak-anak tak hanya
menghabiskan liburan semester di depan televisi tapi dengan bermain yang
bermanfaat.
Dimuat Koran Surya |
Versi koran: http://surabaya.tribunnews.com/2014/01/01/liburan-pintar-di-kampung-inggris
Comments
Post a Comment