Dialog Bambu
Sumber gambar: klik |
Pagi terindahmu pecah di
dinding sungai ibu.
Rantingmu tugir kala kami
melulu menjala malaikat.
Izinkan daun-daun dalam
mata ibu melanjutkan puisi
musim semi ini.
Oh, sekali lagi.
Sebelum ayah
mengambil sabit dari
rembulan di atas
muara harapan.
240513
dimuat Komunikasi UM edisi 282: Juli-Agustus
2013
Comments
Post a Comment