Novel: Jalan Pintas jadi Pengkayal Jutawan
Oleh M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim 1
Do you belive that’s menulis naskah novel setebal 200 halaman itu hanya perlu waktu tiga hari? Saya pernah chatting dengan penulis novel terbitan Gramedia dan membaca di media massa mereka mengaku menyelesaikan 1 naskah novelnya hanya dalam waktu 3 hari dan 1 hari untuk melakukan pengeditan sendiri. Hebatnya, 3 bulan kemudian naskah mereka langsung diterima Gramedia untuk diterbitkan. Sihirkah? Tentu tidak, menulis adalah persoalan membagi hati dan pikiran. Dalam hal ini kemauan dan percaya diri yang besar akan semakin memompa semangat kita untuk merampungkan sebuah novel. Berikut kiat-kiat singkat dalam menulis naskah novel kilat yang hebat (menurut riset saya) :
1. Tema dan Kerangka Cerita
Carilah tema yang seheboh mungkin. Stop Jakartasentris! Kebanyakan novel Indonesia tidak “layak” terbit di luar negeri karena Jakartasentris. Tetralogi Laskar Pelangi sukses di luar negeri karena “mempertonton” sisi kebudayaan Indonesia yang belum terekpos. Tapi jika terpaksa Jakartasentris boleh saja, asal jangan plagiat. Susunlah kerangka cerita dari awal sampai akhir sebenar dan sedetail mungkin. Hal ini untuk mempermudah kita dalam menulis novel sehingga ceritanya tidak melebar kemana-mana. Semua naskah novel saya ditolak Gramedia karena hal kerangka cerita yang “amburadul”. Dalam kerangka cerita ini sudah termasuk mengkonsep penokohan, judul, alur cerita bab per bab, jumlah bab dan halaman yang kita kehendaki, dan latar belakang cerita
2. Logika Bercerita dan Setting
Logika bercerita ibarat semen dalam kontruksi cerita novelmu. Novel memang fiksi namun tetap saja berdasarkan kejadian nyata. Jika masih ragu tentang logika berceritamu, rajin-rajin minta pendapat pada teman sesama penulis untuk mengomentari kerangka cerita novelmu sehingga kamu akan memperoleh banyak masukan. Setting cerita sebaiknya mengangkat tema lokal atau tema yang jarang digarap atau tema yang faktual dan terkini. Hal ini dapat menaikkan poin naskah novelmu untuk diterbitkan lebih cepat.
3. Penguasaan EYD dan Editing
Baca kembali semua buku catatan pelajaran bahasa Indonesiamu atau perhatikan penulisan tanda baca pada sebuah novel yang sudah diterbitkan. Penerapan EYD yang baik sangat memudahkan para editor untuk menilai naskah novel kita. Lakukan editing dengan teliti setelah naskah novel kita rampung ditulis. Semakin bagus polesan kita pada naskah novel yang akan kita kirim ke peenerbit, kelak editor semakin terpikat.
4. Lakukan tiap hari
Menulis novel memang bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari jika dalam waktu 3 hari itu kamu tidak melakukan apa-apa selain mengunci pintu kamarmu dan mendekam di depan layar komputer dan menggarap dunia imajimu sebanyak 200 lembar dengan benar dan orsinil. Luar biasa memang. Namun, ini tetap bisa disiasati di tengah kesibukan kita sebagai mahasiswa dengan cara menulis tiap hari naskah novel kita minimal 1 hari 1 halaman. Tinggal kalikan saja produktifitasmu dalam menggarap novelmu. Insya Allah, dalam jika kamu rutin menulis tiap hari. Dalam waktu kurang dari 2 bulan, kamu sudah menelurkan novel baru.
5. When You Belive, Somehow You Will 2
Semua teknik di atas tidak akan “mempan” tanpa adanya semangat dan kemauan yang keras dalam dirimu untuk menghasilkan karya berupa novel. Pertahankan dan pupuk terus semangatmu agar mencapai goal yaitu menerbitkan novel. Menerbitkan novel seperti menanam saham yang akan kita panen setiap 6 bulan sekali. Jika novel kita laris, dalam enam bulan saja kita bisa mendapat royalti di atas sepuluh juta rupiah. Uang muka yang kita dapat setelah menandatangi surat kontrak penerbitan novel kita mencapai satu juta ke atas, tergantung penerbit yang akan menerbitkan novel / buku kita.
Primadona Angela (penulis pop best-seller Gramedia) pernah berkata dengan mempercayai diri sendiri bahwa kita bisa menulis novel, maka 70 % impian kita sebenarnya sudah terwujud. Tinggal 30 % lagi untuk membuatnya benar-benar lahir di dunia. Jangan lupa, banyak-banyak membaca buku apa saja, terutama novel terbitan penerbit yang akan kita tuju untuk naskah kita. Pelajari karakteristiknya, insya Allah akan sangat membantu menaikkan kharisma naskah kita di mata penerbit tersebut.
1. disampaikan dalam program Padepokan Aksara pada 17 November 2011 di UKMP UM
2. Kutipan Lirik When You Belive – Mariah Carey ft. Whitney Hudson
Do you belive that’s menulis naskah novel setebal 200 halaman itu hanya perlu waktu tiga hari? Saya pernah chatting dengan penulis novel terbitan Gramedia dan membaca di media massa mereka mengaku menyelesaikan 1 naskah novelnya hanya dalam waktu 3 hari dan 1 hari untuk melakukan pengeditan sendiri. Hebatnya, 3 bulan kemudian naskah mereka langsung diterima Gramedia untuk diterbitkan. Sihirkah? Tentu tidak, menulis adalah persoalan membagi hati dan pikiran. Dalam hal ini kemauan dan percaya diri yang besar akan semakin memompa semangat kita untuk merampungkan sebuah novel. Berikut kiat-kiat singkat dalam menulis naskah novel kilat yang hebat (menurut riset saya) :
1. Tema dan Kerangka Cerita
Carilah tema yang seheboh mungkin. Stop Jakartasentris! Kebanyakan novel Indonesia tidak “layak” terbit di luar negeri karena Jakartasentris. Tetralogi Laskar Pelangi sukses di luar negeri karena “mempertonton” sisi kebudayaan Indonesia yang belum terekpos. Tapi jika terpaksa Jakartasentris boleh saja, asal jangan plagiat. Susunlah kerangka cerita dari awal sampai akhir sebenar dan sedetail mungkin. Hal ini untuk mempermudah kita dalam menulis novel sehingga ceritanya tidak melebar kemana-mana. Semua naskah novel saya ditolak Gramedia karena hal kerangka cerita yang “amburadul”. Dalam kerangka cerita ini sudah termasuk mengkonsep penokohan, judul, alur cerita bab per bab, jumlah bab dan halaman yang kita kehendaki, dan latar belakang cerita
2. Logika Bercerita dan Setting
Logika bercerita ibarat semen dalam kontruksi cerita novelmu. Novel memang fiksi namun tetap saja berdasarkan kejadian nyata. Jika masih ragu tentang logika berceritamu, rajin-rajin minta pendapat pada teman sesama penulis untuk mengomentari kerangka cerita novelmu sehingga kamu akan memperoleh banyak masukan. Setting cerita sebaiknya mengangkat tema lokal atau tema yang jarang digarap atau tema yang faktual dan terkini. Hal ini dapat menaikkan poin naskah novelmu untuk diterbitkan lebih cepat.
3. Penguasaan EYD dan Editing
Baca kembali semua buku catatan pelajaran bahasa Indonesiamu atau perhatikan penulisan tanda baca pada sebuah novel yang sudah diterbitkan. Penerapan EYD yang baik sangat memudahkan para editor untuk menilai naskah novel kita. Lakukan editing dengan teliti setelah naskah novel kita rampung ditulis. Semakin bagus polesan kita pada naskah novel yang akan kita kirim ke peenerbit, kelak editor semakin terpikat.
4. Lakukan tiap hari
Menulis novel memang bisa diselesaikan dalam waktu 3 hari jika dalam waktu 3 hari itu kamu tidak melakukan apa-apa selain mengunci pintu kamarmu dan mendekam di depan layar komputer dan menggarap dunia imajimu sebanyak 200 lembar dengan benar dan orsinil. Luar biasa memang. Namun, ini tetap bisa disiasati di tengah kesibukan kita sebagai mahasiswa dengan cara menulis tiap hari naskah novel kita minimal 1 hari 1 halaman. Tinggal kalikan saja produktifitasmu dalam menggarap novelmu. Insya Allah, dalam jika kamu rutin menulis tiap hari. Dalam waktu kurang dari 2 bulan, kamu sudah menelurkan novel baru.
5. When You Belive, Somehow You Will 2
Semua teknik di atas tidak akan “mempan” tanpa adanya semangat dan kemauan yang keras dalam dirimu untuk menghasilkan karya berupa novel. Pertahankan dan pupuk terus semangatmu agar mencapai goal yaitu menerbitkan novel. Menerbitkan novel seperti menanam saham yang akan kita panen setiap 6 bulan sekali. Jika novel kita laris, dalam enam bulan saja kita bisa mendapat royalti di atas sepuluh juta rupiah. Uang muka yang kita dapat setelah menandatangi surat kontrak penerbitan novel kita mencapai satu juta ke atas, tergantung penerbit yang akan menerbitkan novel / buku kita.
Primadona Angela (penulis pop best-seller Gramedia) pernah berkata dengan mempercayai diri sendiri bahwa kita bisa menulis novel, maka 70 % impian kita sebenarnya sudah terwujud. Tinggal 30 % lagi untuk membuatnya benar-benar lahir di dunia. Jangan lupa, banyak-banyak membaca buku apa saja, terutama novel terbitan penerbit yang akan kita tuju untuk naskah kita. Pelajari karakteristiknya, insya Allah akan sangat membantu menaikkan kharisma naskah kita di mata penerbit tersebut.
1. disampaikan dalam program Padepokan Aksara pada 17 November 2011 di UKMP UM
2. Kutipan Lirik When You Belive – Mariah Carey ft. Whitney Hudson
Comments
Post a Comment