Unjuk Karya di Media Masa*

Oleh M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim



Seperti apa, sih, rasanya saat tulisan kita dibaca oleh banyak orang? Apalagi jika dibaca semua orang se-Indonesia dan diapreasiasi? Nama penulis bisa ikut terdongkrak. Bukan hanya itu, penulis juga akan mendapat honor. Keren kan? Tertarik? Gampang kok. Modal utamanya adalah gigih berkarya, kreatif, perluas wawasan dan pergaulan, dan sabar. Berikut ulasannya:
1. Gigih Bekarya
Tidak semua penulis yang pertama kali mengirim karyanya ke suatu media masa akan langsung diterima dan diterbitkan. Tapi jangan berkecil hati dulu. Bukan berarti karya tersebut jelek dan tak layak muat. Naskah cerpen yang masuk ke redaksi suatu koran dan majalah bisa mencapai puluhan dalam sehari. Apalagi jika media masa itu sekaliber Kompas / Jawa Pos. Mungkin ada ribuan tumpuk naskah yang harus dibaca dan diseleksi tiap minggunya. Padahal rata-rata tiap bulan mereka hanya menerbitkan empat cerpen. Namun sebenarnya semua penulis memiliki kesempatan yang sama. Yang membedakan adalah kualitas tulisan mereka. Dengan terus mengasah kualitas penulisan, maka jalan untuk menembus media cetak akan semulus sutra. Saya pernah membuktikannya sendiri. Cerpen saya pernah dimuat Gadis dan Hai, hanya kurang dari tiga minggu setelah pengiriman.
2. Kreatif
Ini lebih pada teknis kepenulisan cerpen tapi memiliki peran yang teramat penting. Cobalah membuat cerita dengan gaya bahasa yang berbeda. Namun sesuai dengan karakter cerpen majalah tersebut. Tingkatan semua daya kepekaanmu. Biasanya redaksi cerpen akan cepat menerbitkan cerpen bertema sesuai dengan suatu momen tertentu, misalnya Idul Fitri, Valentine atau Natal. Meski pun begitu, mereka tidak sembarangan dalam memilih cerpen tematik seperti itu. Kualitas cerpen tetap no. 1. Cerpen tematik saya pernah dengan cepat dimuat di Gaul, Story, dan Hai.
3. Perluas wawasan dan pergaulan
Ini sangat penting. Banyak-banyaklah membaca cerpen yang pernah dimuat suatu media masa. Pelajari karakteristiknya. Jika telah dapat mengenali karakteristiknya, insya Allah, dengan mudah karya-karya anda akan dimuat oleh media masa tersebut. Perluas pergaulan anda, terutama dengan para penulis yang karyanya pernah dimuat di media masa tersebut. Selain memudahkan sharing pemuatan, banyak ilmu berguna yang akan anda peroleh nanti mengenai dunia kepenulisan.
4. Sabar dan sabar
Modal utama yang tak bisa ditawar lagi dan biasanya jadi momok penulis pemula adalah sabar dan sabar. Penulis bukan impian setengah hari. Penulis adalah bakat yang terus dipertajam dengan mengerahkan seluruh indera seni dalam diri anda. Butuh waktu yang tak sebentar, bukan berarti sulit. Sabar sangat manis buahnya. Percayalah, jerih payah anda dalam menulis takkan sia-sia. Karena menulis adalah proses. Perkuat semangat anda. Jangan patah arang jika gagal menembus media. Jika anda giat berusaha, suatu hari nanti waktu untuk karyamu bersinar akan datang.


*disampaikan dalam program Padepokan Aksara pada 3 Oktober 2011 di UKMP UM

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan

Mengenal Data Tekstual