Kecelakaan bukan Tontonan

Oleh: M. Nurfahrul Lukmanul Khakim
(Mahasiswa Universitas Negeri Malang)

            Pernahkah anda macet berjam-jam di jalanan karena ada kecelakaan? Lusa kemarin di Bululawang, tepatnya di depan sekolah saya mengajar terjadi kecelakaan antara truk dan mobil cerry. Kecelakaan tersebut memang cukup parah. Tak sampai satu jam, lokasi kecelakaan sudah dikerumuni oleh banyak orang. Jalanan langsung macet sampai 2 kilometer. Padahal polisi sudah datang untuk mengamankan lokasi dan para korban juga sudah diamankan ambulan. Hanya mobil cerry ringsek yang masih ada di lokasi kejadian.
            Sampai menjelang magrib ketika saya pulang kantor, jalanan tersebut masih macet. Bahkan saya sampai memutar jalan sejauh 3 km karena jalanan di depan kantor saya penuh dengan kerumunan orang yang menonton kecelakaan dan menghabiskan waktu 15 menit. Padahal dalam keadaan normal, jarak yang perlu saya tempuh untuk pulang hanya 1 km dan butuh 5 menit saja. Ternyata bukan hanya saya yang mengeluhkan kemacetan karena lokasi yang jadi ajang tontonan warga. Dalam kasus kecelakaan pesawat hercules kemarin di Medan, dalam sebuah pemberitaaan stasiun TV swasta, petugas evakuasi juga disulitkan oleh perilaku banyak warga yang ramai-ramai menonton kecelakaan tersebut. Kecelakaan mungkin bikin penasaran dan menyulut kepedulian para warga, tetapi akan lebih baik saat kepedulian kita diwujudkan dengan tidak menganggu proses evakuasi dan pengamanan kecelakaan dimana pun.

dimuat koran Surya: Jum’at, 3 Juli 2015

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan

Mengenal Data Tekstual