Nilai Luhur Kerajaan Majapahit

 Oleh: M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim

(Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang)

            Kerajaan Majapahit merupakan sebuah kerajaan kuno beraliran Hindu-Budha terbesar di Indonesia. Sisa-sisa kemegahan kerajaan ini masih ada sampai sekarang baik berupa bukti arkeologis, berita dari berbagai sumber tertulis (prasasti dan karya sastra) dan kisah-kisah lisan sebagai memori kolektif masyarakat di Jawa maupun luar Jawa.
Saya memberikan sambutan sebagai Ketua Pelaksana
            Berdasarkan sumber data susastra Nagarakertagama, Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada 12 November 1293. Banyak misteri Kerajaan Majapahit yang menarik untuk dikaji. Memperingati 8 Abad Kerajaan Majapahit, HMJ Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang mengadakan Seminar Nasional 2012 bertema “Teladan Peradaban: Nilai-nilai Luhur Kerajaan Majapahit dalam Perspektif Kekinian” pada Sabtu, 10 November 2012 di Sasana Budaya UM.
Pengenalan Para Pemateri
            Acara ini menghadirkan para pakar arkeologi terkemuka dan sudah berkompeten mengenai Sejarah Majapahit antara lain: Prof. Dr. Agus Aris Munandar, M. Hum (Guru Besar Arkeologi UI), Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc (Guru Besar Arkeologi UGM), dan Deny Yudo Wahyudi, S.Pd., M. Hum (Sejarawan di FIS UM). Performa moderator yang ramah dibawakan oleh Drs. Slamet Sujud P. J., M.Hum.
Pemaparan Materi oleh Para Pakar
            Bapak Agus menerangkan bahwa karakter peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit sangat unik. Dalam bidang seni, relief-relief pada candi Majapahit menggunakan efek perspektif yang penuh filosofi. Kerajaan Majapahit juga menjunjung tinggi etika bermasyarakat. Pada Kitab Undang-undang Kutaramanawadharmasastra Pasal 199 ditetapkan barangsiapa berzina dengan istri orang lain, maka akan dihukum mati oleh raja.
            Bapak Timbul menjelaskan Kerajaan Majapahit juga sudah mengenal teknologi dan seni tingkat tinggi. Teknologi keairan berfungsi bukan saja sebagai irigasi namun juga kemungkinan besar sebagai prasarana transportasi air dalam rangka penguasaan ekonomi di wilayahnya. Kerajaan Majapahit juga sudah mengenal teknik peleburan logam dengan baik.     Bapak Deny mengungkapkan bahwa Kerajaan Majapahit menampilkan sejarah yang dinamis, penuh rona, antara keemasan dan tragedi. Hal ini dibuktikan dengan adanya intrik keluarga yang mewarnai suksesi di Singhasari dan Majapahit.  Namun dalam sistem birokrasi, anggota keluarga diikat dalam konsep perkawinan politik.
Bazar Buku murah di sekertariatan
            Sekitar 250 peserta mulai kalangan pelajar sampai guru asyik menyimak seminar ini dari awal sampai moderator membacakan kesimpulan antara lain: Warisan budaya kerajaan Majapahit masih memiliki nilai relevansi tinggi bagi kehidupan masa kini. Karya budaya akan memiliki 3 (tiga) macam kemanfaatan, yaitu ideologis, edukatif, dan ekonomis. Nilai ideologis berarti warisan budaya dan nilai luhur masa Majapahit bagi masyarakt kini merupakan sebuah kebanggaan. Nilai ekonomis menunjukkan bahwa warisan budaya Majapahit pada masa kini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi melalui sektor pariwisata. Nilai edukatifnya, kerajaan ini mewariskan banyak pesan moral lewat peninggalannya.
Peserta antusias mengikuti Seminar



Tulisan ini juga dimuat di: http://surabaya.tribunnews.com/2012/11/19/menyingkap-misteri-kerajaan-majapahit

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Waktu

Mengenal Data Tekstual

Jangan Buang Putung Rokok Sembarangan