Menyejarah dalam Pekan Sejarah
Oleh: M. Nur Fahrul
Lukmanul Khakim
(Mahasiswa Sejarah
Universitas Negeri Malang)
Mengenal
sejarah lebih mendalam bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Apalagi
jika kegiatan tersebut diikuti oleh banyak mahasiswa, bukan hanya mahasiswa sejarah
tapi berbagai bidang lainnya dan dilaksanakan selama seminggu, seperti Pekan
Sejarah UM 2012.
Pekan Sejarah merupakan
suatu wadah dan ajang yang terdiri dari berbagai kegiatan dan berkaitan dengan
sejarah untuk mahasiswa dan khalayak umum. HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan)
Sejarah Fakultas Ilmu Sosial menyelenggarakan Pekan Sejarah perdana pada tanggal
24-29 September 2012 di Parkiran Graha Cakrawala dan Gedung Soka Jl. Veteran
Malang.
Pekan Sejarah
dengan tema “Menelusuri Jejak Sejarah Indonesia Melalui Kreasi Anak Bangsa Guna
Membentuk Generasi Berbudaya” ini diisi dengan berbagai kegiatan yang
bermanfaat bagi mahasiswa. Antara lain: Bazar Buku, Seminar Etika Kepenulisan,
History Fair, Workshop PKM P dan K, Kuliah Umum Kepenulisan Skripsi dan
Panggung Rakyat. Uniknya, di Indonesia, Pekan Sejarah hanya baru diadakan di dua kampus yaitu Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Malang.
Pengadaan Bazar
Buku didukung oleh penerbit Lkis, Ombak dan Ar-Ruzz Media. Terdapat banyak
buku-buku sejarah yang sangat berguna dalam memenuhi kebutuhan bahan bacaan dan
referensi mahasiswa sejarah. Hampir selama pekan sejarah, pengunjung baik
mahasiswa dan dosen antusias memburu buku-buku.
Seminar Etika
Kepenulisan, Workshop PKM P dan K, dan Kuliah Umum Kepenulisan Skripsi diadakan
di Aula Gedung A2 Lt. 2. Dari semua seminar tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam menulis suatu karya ilmiah haruslah orsinil dan tidak boleh plagiat. Para
pemateri menganjurkan agar para peserta memperkaya wawasan dengan banyak-banyak
membaca.
Pada penghujung
hari pekan sejarah, diadakan Histrory Fair diisi dengan Parade Sejarah Costum
Festival. Di sini para peserta yang mayoritas adalah mahasiswa sejarah
berdandan ala tokoh-tokoh sejarah, bahkan terdapat juga yang mengenakan pakaian
adat. Ada yang berperan sebagai Soekarno karena kagum dengan rasa nasionalisme
beliau. Terutama dengan ucapan beliau yang terkenal yaitu “Jas Merah! Jangan
pernah sekali-kali melupakan sejarah.”
Parade kostum
sejarah itu diarak dari pelataran parkir gedung A3 sampai gedung Laboratorium
Pancasila di Jalan Veteran. Selama diarak para peserta menyanyikan yel-yel
dengan penuh semangat. Pada parade tersebut, kostum seluruh peserta akan
dinilai oleh para juri untuk dipilih kostum terbaik.
Acara terakhir
adalah panggung rakyat, yang diisi dengan berbagai lomba antara lain: lomba
menyayi, stand up comedy dan lomba
MC. Menariknya, para peserta memasukkan materi sejarah dalam lomba stand up comedy. Para penonton terhibur
dengan penampilan seluruh peserta lomba. Setelah pengumuman pemenang
lomba-lomba, Acara ditutup oleh pembina Bapak Deny, HMJ Sejarah. Beliau sangat
apresiatif dengan acara tersebut. Diharapkan pekan sejarah 2012 bukan jadi pertama dan terkhir tapi bisa
terus meregenerasi agar dapat mempererat hubungan antar mahasiswa sejarah dan
jurusan lain dalam kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan.
Comments
Post a Comment