Fahrul Khakim

Terima kasih untuk semua peserta yang telah berpartisipasi. Komentar-komentarnya semua bagus dan menarik. Untuk menjaga objektifitas giveway, pemenang ditentukan dengan cara diundi. Selamat untuk para pemenang. Pemenang Novel ‘Hiding My Heart’ Salwa Khulwi Maknuni Pemenang Pulsa Ade Bonita Putri Yeni Widayati Kejora Anaphalisia Merry Fransisca Endah Lemperouge Nuraini   Para Pemenang harap mengirimkan identitas diri berupa nama lengkap, nomor telepon, dan alamat lengkap ke inbox FB saya paling lambat 10 Juni 2015. Jika terlambat, maka hadiah akan hangus. Bagi yang belum beruntung, tetap semangat ya? Nantikan novel ‘Hiding My Heart’ di toko buku terdekat bulan depan atau langsung pesan online sama saya. Salam hangat, Fahrul Khakim

Syarat & ketentuan gampang banget: 1. Peserta WNI yang berdomisili di Indonesia 2. Ganti foto profil FB dengan kaver novel "Hiding My Heart" 3. Kasih komentar tentang sampul novel "Hiding My Heart" di status Giveway FB Fahrul Khakim 4. Komentar yang sudah disukai / like oleh penulisnya berarti sudah tercatat sebagai peserta 5. Semua peserta akan diundi untuk mendapatkan hadiah 6. Selama periode lomba, peserta wajib memakai foto profil novel "Hiding My Heart" 7. Periode lomba 22-29 Mei 2015 8. Pengumuman pemenang 31 Mei 2015 di FB Fahrul Khakim 9. Semua pemenang akan dihubungi via inbox FB oleh penulis *Hadiah* Hadiah utama: 1 novel "Hiding My Heart" + ttd penulis + souvenir + dikirim langsung ke alamat pemenang Hadiah hiburan: total pulsa Rp50000 untuk 5 pemenang Gampang kan? Ayo ikutan sekarang juga!

Oleh: M. Nurfahrul Lukmanul Khakim (Mahasiswa Universitas Negeri Malang)             Pemuda sebagai tonggak pembangunan Indonesia. Pemuda sebagai tumpuan harapan bangsa. Tetapi bagaimana jika pemuda Indonesia mulai menjadi apatis? Anak muda cenderung menyukai cara-cara yang instan sehingga sering mengabaikan esensi perjuangan misalnya menyontek saat ujian nasional atau mengandalkan joki dalam seleksi perguruan tinggi seperti yang terjadi di Malang. Hanya sedikit anak-anak muda yang berani mengambil resiko dan memperjuangkan dirinya pada nilai-nilai kemanusiaan. Padahal pemuda banyak mengisi dinamika politik pada mulai masa kebangkitan 1928 sampai masa Orde Baru.             Peran pemuda dalam membangun Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Kelumpuhan literasi bagi para pemuda menjadi isu yang penting untuk diperbaiki dan dijadikan intropeksi bersama. Reformasi telah memberikan kesempatan pada para pemuda untuk berinovasi membangun negeri sesuai minat mereka masing-masin

Oleh: Fahrul Khakim             Sebenarnya ini novel keempat dari lima novel yang sudah kurampungkan, tapi novel ini beruntung karena justru jadi novel pertamaku yang terbit sekaligus buku fiksi keduaku. Novel ini punya jalan cerita yang panjang sebelum masuk dapur penerbitan dan sampai di tangan pembaca, berikut alur sejarahnya: Mei-Juni 2013: Proses penulisan novel Juni 2013: dikirim untuk lomba sebuah penerbit inisial I Agustus 2013: gagal menang September 2013: dikirim ke penerbit inisial Z November 2013: ditolak penerbit inisial Z 26 November 2013: dikirim ke penerbit Andi 16 April 2014: naskah diterima untuk diterbitkan April-Mei 2014: revisi Maret 2015: kaver dan tanda tangan kontrak 07 Mei 2015: Terbit (Alhamdulillah!) Perjalanan novel ini sampai diterbitkan memang berliku-liku. Walau mengalami beberapa kali penolakan, bukan berarti novel tersebut jelek karena justru aku matangkan dengan merevisinya lagi sebelum diki

Oleh: M. Nurfahrul Lukmanul Khakim (Mahasiswa Universitas Negeri Malang)             Potensi wisata yang cukup dikenal di Rengel – Tuban ialah Sendang Beron. Sendang ini berada di kaki bukit kapur yang dikelilingi pohon Kamboja Jepang dan Beringin yang rindang. Air sendang ini jernih dengan tepian berhias bebatuan andesit. Tetapi dari ke hari pengunjung sendang ini semakin sepi. Sendang ini seperti terlantar dan tak terawat.             Padahal lima tahun yang lalu, terakhir kali saya berkunjung, sendang ini masih ramai dengan pengunjung yang berenang bersama keluarga. Air sendang yang segar cocok untuk hawa Tuban yang hangat sehingga siapa pun betah berlama-lama di sini. Tetapi sendang ini sudah kehilangan pesonanya karena kurang promosi dan renovasi. Potensi alam yang bagus ini seharusnya disadari oleh pemerintah dan masyarakat setempat untuk dilestarikan karena apabila dijadikan aera wisata yang terawat, maka akan mampu menghidupkan nadi ekonomi masyarakat sekitar.

dimuat Malang Post , 5 April 2015